Nakita.id - Organ ginjal memainkan peran yang amat penting dalam menyingkirkan racun dan mengontrol hormon alami dalam tubuh.
Selain berfungsi menyaring racun dalam tubuh, ginjal memiliki tugas krusial menjaga keseimbangan asam serta kesehatan tulang dan jantung.
Jika terjadi sesuatu pada ginjal, maka ia akan sulit untuk melakukan tugasnya sehingga bisa menyebabkan komplikasi seperti tekanan darah tinggi, anemia, tulang yang lemah, status gizi menurun, serta kemungkinan kerusakan saraf.
Beragam faktor seperti diet yang salah, kadar stres yang berlebihan dan kurangnya konsumsi air putih berpotensi menghambat kinerja organ tubuh ini.
Jika kita tak merawat ginjal dengan baik, bukan tak mungkin akan mengalami penyakit yang berbahaya seperti ginjal kronis atau gagal ginjal.
Data medis menunjukkan, penyakit ginjal kronik menjadi penyebab kematian ke-8 tertinggi pada perempuan, yang menyebabkan 600 ribu kematian setiap tahunnya.
Baca Juga : Ini Dia Kebiasaan Menjengkelkan Setiap Zodiak, Ikut Merasakan?
Faktanya, rata-rata prevalensi kasus penyakit ginjal kronik di Indonesia yaitu sebesar 60%.
Untuk itu, penting bagi Moms menjaga kesehatan ginjal dengan baik salah satunya memerhatikan kebiasaan sehari-hari.
Berikut ini kebiasaan buruk yang sebaiknya ditinggalkan karena berpengaruh terhadap kerja ginjal:
1. Banyak mengonsumsi snack kemasan
Waktu senggang memang paling enak jika diisi dengan mengonsumsi camilan, misalnya snack dalam kemasan.
Padahal, makanan ringan kemasan mengandung sodium (garam) dalam jumlah banyak yang sangat berbahaya bagi kesehatan jantung dan ginjal.
Saat tubuh terlalu banyak mengonsumsi garam, ginjal akan mengalami kelebihan kalsium saat mengolah urin.
Jika dibiarkan, hal ini dapat meningkatkan risiko batu ginjal di masa mendatang.
Baca Juga : Sukses Jadi Beauty Vlogger Terkenal, Siapa Sangka Tasya Farasya Pernah Lakukan Hal Ini
2. Tekanan darah tidak terkontrol
Tekanan darah yang terlalu tinggi sangat berbahaya bagi organ tubuh, termasuk ginjal.
Ginjal bisa disebut juga satu organ penuh pembuluh darah yang bertugas menyaring urin.
Membiarkan tekanan darah tinggi tidak terkontrol akan membuat ginjal terkena imbasnya dan bisa melukai organ penting ini.
3. Merokok
Merokok tidak hanya menyebabkan kanker, tapi juga penyakit ginjal yang berbahaya.
Sebuah penelitian pada 2012 menunjukkan, bahwa orang yang tidak merokok selama lebih dari 16 tahun bisa mengurangi risiko sel kanker pada ginjal sebanyak 40%.
Merokok juga bisa membuat tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan serius lainnya.
4. Menahan haus
Normalnya seseorang sebaiknya minum 8 gelas air dalam sehari, hal ini agar cairan dalam tubuh tetap terjaga.
Tubuh kita selalu memberi sinyal saat membutuhkan cairan, yaitu melalui rasa haus.
Baca Juga : Tak Hanya Haus, Ini Gejala Lain Dehidrasi yang Penting Moms Ketahui
Namun, seringkali banyak orang yang memilih menunda minum meskipun sudah merasa haus bahkan dehidrasi.
Misalnya, karena kesibukan beraktivitas.
Padahal selain lemas, dehidrasi dapat menyebabhkan tekanan darah turun dan aliran darah selanjutnya berkumpul dalam ginjal.
Untuk itu, kebiasaan ini sebaiknya dihindari dan selalu minum segelas air saat sedang haus.
5. Minum obat pereda nyeri hampir setiap hari
Obat pereda nyeri, termasuk ibuprofen dan aspirin akan mengurangi aliran darah ke ginjal.
Kebanyakan orang memang akan minum pereda nyeri saat sakit kepala, namun jika diminum terlalu sering maka dapat meningkatkan risiko masalah ginjal.
6. Banyak minum suplemen energi
Kendati sudah banyak produk suplemen penambah energi di pasaran yang diklaim mengandung bahan alami, sebaiknya tidak terlalu bergantung dengan produk tersebut.
Multivitamin dan suplemen apa pun bisa mengandung asam aristolochic dan menyebabkan jaringan parut pada ginjal.
7. Obesitas
Seseorang yang memiliki berat tubuh berlebih lebih berisiko terkena diabetes tipe 2, yang biasanya juga berlanjut pada penyakit ginjal.
Kadar insulin yang tidak stabil akan menyebabkan pembengkakan dan jaringan parut di ginjal.
Obesitas bisa diatasi dengan diet, mengurangi porsi makan, mengurangi asupan kalori dan berolahraga dengan teratur.
Nah, apakah masih ada kebiasaan diatas yang masih suka Moms lakukan?
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR