Bentuk kamfer kristal berwarna putih, baunya khas aromatik, dan dapat menguap.
Baca Juga : Agar Perkembangan Otak Anak Optimal, Ini Tips Memilih Mainan Ala Dokter Reisa
Menurut catatan sejarah, pada awalnya bahan ini dipakai sebagai afrodisiak (perangsang nafsu seks), kontrasepsi, abortifasien, serta supresor laktasi (penekan pembentukan susu).
Kamfer juga pernah digunakan sebagai obat influenza, analgesik, serta gangguan tenggorokan.
Namun belakangan, diketahui dampak buruk kamper bila digunakan secara oral atau tetes hidung.
Saat ini, kamfer sudah dibuat secara sintetik dan kebanyakan dimanfaatkan sebagai antiseptik dan rubefasien (pengiritasi kulit).
Kamfer termasuk ke dalam bahan perawatan yang disetujui Food and Drug Administration (FDA) untuk minyak gosok yang mengatasi gigitan serangga, luka dingin, dan luka bakar ringan.
Meski disetujui, tetapi sebaiknya orangtua mencegah pemberian produk minyak gosok dengan bahan kamfer untuk anak-anak. Terlebih anak-anak di bawah usia 2 tahun.
Sebab keracunan kamfer pada anak-anak dapat menimbulkan risiko yang serius seperti kematian.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul
Secara umum keracunan kamfer pada dosis kecil dapat menimbulkan gejala rasa terbakar pada mulut dan tenggorokan, tercium bau kamfer pada napas, rasa haus, dan muka tebal.
Source | : | WebMD,intisari,Medicalxpress.com |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR