Satu penjelasan, karena mereka kehilangan kebiasaan dan juga hubungan penting dalam hidupnya.
Mereka juga merasa seolah kehilangan teman-temannya dan memiliki sedikit kesempatan bersosialisasi karena memilih menutup diri.
Perceraian bagi beberapa orang di Jerman itu seperti menunjukkan adanya penurunan ketergantungan, mulai dari kebiasaan kepribadian dan kesadaran.
Mereka seperti tak bisa lagi menerima saran dan juga tak memerlukan dukungan teman dekatnya.
Tetapi dua penelitian berbeda memiliki kalkulasi yang lebih mengejutkan.
Semua orang yang bercerai, terlebih bila diceraikan pasti akan merasa terpukul menanggapi perceraian.
Mereka mampu bangkit setelah lebih dari lima tahun.
Butuh waktu lama untuk membuat ia percaya pada dirinya sendiri, terutama pada teman. Tergantung bagaimana mental mereka terbentuk saat itu.
Seorang peneliti Katrien Soderman menemukan bahwa pelaku perselingkuhan dan membuat rumah tangga berakhir akan memiliki kesempatan menikah dalam waktu yang disegerakan.
Ini karena mereka merasa tak terpukul atau tak merasa kehilangan.
Meski banyak di antara mereka yang emrasa kehilangan, tetapi tak semua dari mereka menyesali keputusan perceraiannya.
Baca Juga : Bertemu Hanifan Si Tampan Atlet Pencak Silat, Nikita Mirzani Salah Tingkah, Naksir?
Source | : | BBC,psychology today,nakita.id,psychcentral.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR