Ibu sering kali menjadi sosok utama yang memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak. Kehadiran fisik dan emosional seorang ibu membuat anak merasa terlindungi dan tenang.
Saat anak harus hidup jauh dari ibunya, perasaan aman ini bisa terganggu.
Anak mungkin akan merasa cemas, tidak stabil, dan kesepian. Perasaan ini bisa berkembang menjadi masalah kecemasan yang berlarut-larut, terutama jika tidak ada pengganti yang tepat untuk memberikan dukungan emosional tersebut.
Anak yang hidup jauh dari ibunya sering kali menghadapi tantangan dalam mengelola emosi.
Mereka mungkin merasa ditinggalkan atau kehilangan perhatian yang seharusnya mereka terima.
Ini bisa memengaruhi kemampuan mereka untuk mengelola stres, rasa marah, atau frustrasi.
Anak-anak dalam kondisi seperti ini juga lebih rentan mengalami gangguan emosi seperti kesedihan yang mendalam atau bahkan depresi, terutama jika mereka tidak mendapatkan dukungan yang memadai dari figur pengasuh lain.
Ibu memiliki peran penting dalam membantu anak memahami siapa diri mereka dan bagaimana mereka seharusnya berperilaku.
Kehilangan figur ibu dalam kehidupan sehari-hari bisa menghambat pembentukan identitas anak.
Anak mungkin merasa bingung tentang peran mereka dalam keluarga dan masyarakat, serta mengalami kesulitan dalam mengembangkan konsep diri yang sehat.
Ketidakhadiran ibu juga dapat mempengaruhi moral anak, terutama dalam hal pengajaran nilai-nilai dan etika sehari-hari.
Baca Juga: Diduga Selingkuhan Paula Verhoeven Inisial N, Masih Orang Kantor Baim?
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR