Ketika pasangan tidak dapat berkomunikasi dengan baik, mereka mungkin mulai merasa tidak didengar atau disalahpahami.
Hal ini bisa menyebabkan perasaan terisolasi dan kesepian, meskipun secara fisik mereka masih bersama.
Wanita yang merasa kesulitan untuk berbicara secara terbuka dengan suaminya tentang perasaannya mungkin mencari orang lain yang dapat mendengarkan dan memahami apa yang ia rasakan.
Perselingkuhan dalam konteks ini bisa bermula dari pertemanan yang tampak tidak berbahaya, di mana wanita menemukan seseorang yang memberikan perhatian dan waktu untuk mendengarkannya, hingga akhirnya berkembang menjadi hubungan emosional atau bahkan fisik.
Kehidupan pernikahan yang monoton dan penuh dengan rutinitas sehari-hari bisa membuat seorang wanita merasa bosan dan tidak lagi merasakan kegembiraan dalam hubungannya.
Terkadang, perubahan besar dalam kehidupan seperti memiliki anak, pekerjaan yang menuntut, atau tanggung jawab rumah tangga yang berat dapat membuat pasangan kehilangan momen-momen kebahagiaan bersama.
Seorang wanita yang merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton tanpa adanya kegembiraan atau tantangan dalam hubungan mungkin mencari pengalaman baru di luar pernikahannya.
Perselingkuhan bisa dianggap sebagai pelarian dari kebosanan dan cara untuk merasakan kembali kegembiraan yang hilang.
Dalam beberapa kasus, perselingkuhan bisa terjadi sebagai bentuk balas dendam terhadap pasangan.
Jika seorang wanita merasa bahwa suaminya telah mengkhianatinya, baik secara fisik maupun emosional, ia mungkin memutuskan untuk berselingkuh sebagai cara untuk "membalas" perbuatan tersebut.
Perselingkuhan balas dendam ini sering kali tidak didasarkan pada ketertarikan emosional atau fisik kepada orang lain, tetapi lebih pada dorongan untuk membuat pasangan merasakan rasa sakit yang sama.
Baca Juga: Percaya Baim Wong Kalau Paula Selingkuh Usai Nikmir Buka Suara Hal Ini
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR