Nakita.id - Moms harus tahu, apa saja penyebab ibu hamil muda pendarahan dan apakah hal tersebut berbahaya?
Kehamilan adalah momen yang sangat dinantikan oleh banyak pasangan, namun juga sering kali menimbulkan berbagai kekhawatiran, terutama jika muncul masalah seperti pendarahan.
Bagi ibu hamil muda, pendarahan bisa menjadi tanda yang menakutkan dan membingungkan.
Namun, tidak semua pendarahan selama kehamilan berarti masalah serius.
Mari kita bahas lebih lanjut mengenai penyebab, risiko, dan cara mengatasi pendarahan pada ibu hamil muda.
Melansir dari berbagai sumber, berikut pembahasannya.
Ada beberapa penyebab umum pendarahan pada trimester pertama kehamilan (0-12 minggu).
Beberapa di antaranya bersifat normal, sementara yang lain mungkin memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
1. Perlekatan Embrio ke Dinding Rahim (Implantasi)
Pada awal kehamilan, embrio menempel pada dinding rahim, yang dapat menyebabkan pendarahan ringan.
Ini sering disebut sebagai pendarahan implantasi. Biasanya terjadi 6 hingga 12 hari setelah pembuahan dan sering kali disertai dengan bercak darah ringan yang hanya berlangsung beberapa hari.
Baca Juga: Hubungan Intim Bagi Ibu Hamil Muda, Aman atau Berisiko?
2. Perubahan Serviks
Selama kehamilan, aliran darah ke leher rahim (serviks) meningkat.
Hal ini membuat serviks lebih sensitif, sehingga aktivitas seperti berhubungan intim atau pemeriksaan panggul dapat menyebabkan pendarahan ringan.
Perubahan hormon juga dapat mempengaruhi area ini, yang sering kali tidak berbahaya.
3. Keguguran
Salah satu penyebab paling mengkhawatirkan dari pendarahan pada trimester pertama adalah keguguran.
Sekitar 10-20% kehamilan berakhir dengan keguguran, terutama pada trimester pertama.
Tanda-tanda yang perlu diwaspadai adalah pendarahan yang disertai dengan kram perut yang parah, keluarnya jaringan, dan penurunan gejala kehamilan seperti hilangnya mual atau payudara yang terasa lebih lembut.
4. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik terjadi ketika embrio menempel di luar rahim, biasanya di tuba falopi.
Kondisi ini bisa sangat berbahaya bagi ibu karena dapat menyebabkan pecahnya tuba falopi.
Baca Juga: 7 Manfaat Jahe untuk Ibu Hamil Muda, Cocok Saat Morning Sickness
Gejala yang perlu diwaspadai termasuk pendarahan, sakit perut yang tajam, dan pusing atau pingsan. Kehamilan ektopik memerlukan penanganan medis segera.
5. Hamil Anggur (Mola Hidatidosa)
Hamil anggur adalah kondisi langka di mana jaringan abnormal tumbuh di dalam rahim alih-alih janin yang normal.
Kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan, mual parah, dan perut yang tampak membesar lebih cepat dari biasanya. Pemeriksaan medis lebih lanjut diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.
Meskipun pendarahan pada trimester pertama tidak selalu berbahaya, penting untuk mengetahui beberapa risiko yang mungkin timbul jika kondisi ini terjadi:
1. Risiko Keguguran
Meskipun tidak semua pendarahan berarti keguguran, risiko ini tetap ada.
Oleh karena itu, ibu hamil harus memperhatikan tanda-tanda lain seperti sakit perut yang parah, pendarahan yang semakin deras, dan keluarnya jaringan dari vagina.
2. Kehamilan Ektopik
Seperti disebutkan sebelumnya, kehamilan ektopik adalah kondisi serius yang memerlukan penanganan medis segera. Tanpa penanganan, kondisi ini bisa berakibat fatal bagi ibu.
3. Anemia
Baca Juga: Penuhi Nutrisi Penting untuk Janin, Ini Pilihan Menu Sahur Bergizi untuk Ibu Hamil Muda
Pendarahan yang terjadi terus menerus atau dalam jumlah besar dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil.
Kekurangan darah ini bisa berdampak pada kesehatan ibu dan perkembangan janin.
Segera cari pertolongan medis jika Moms mengalami pendarahan yang disertai dengan gejala-gejala berikut:
- Pendarahan yang deras dan terus menerus.
- Sakit perut yang tajam dan berlangsung lama.
- Pingsan, pusing, atau detak jantung yang sangat cepat.
- Keluarnya jaringan atau gumpalan darah dari vagina.
Kondisi-kondisi ini bisa menjadi tanda keguguran atau kehamilan ektopik, yang memerlukan penanganan medis segera.
Pendarahan pada ibu hamil muda memang menimbulkan kekhawatiran, namun tidak semua pendarahan berbahaya.
Penting untuk mengenali gejala, mengetahui penyebab potensial, dan segera berkonsultasi dengan dokter jika pendarahan terjadi.
Dengan tindakan yang tepat, banyak kondisi yang dapat diatasi, sehingga kehamilan tetap berjalan dengan baik dan aman.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR