Nakita.id - Karies gigi, atau gigi berlubang, adalah masalah kesehatan gigi yang umum terjadi pada anak-anak.
Karies terjadi akibat kerusakan gigi yang disebabkan oleh asam yang dihasilkan bakteri dalam mulut ketika mereka mencerna gula.
Banyak orang tua yang bertanya-tanya, apakah karies gigi pada anak akan kembali terjadi setelah gigi susu mereka lepas dan digantikan oleh gigi permanen?
Jawabannya adalah ya, karies gigi dapat kembali terjadi meskipun gigi susu anak sudah lepas dan digantikan oleh gigi permanen.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang mengapa karies gigi bisa kembali terjadi dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegahnya, melansir dari BabyCenter.
Meskipun karies sering terjadi pada gigi susu karena enamel gigi yang lebih tipis, gigi permanen juga bisa mengalami karies.
Bakteri yang menyebabkan karies, seperti Streptococcus mutans, dapat hidup di dalam mulut dan menyerang gigi permanen jika kondisi mulut tidak bersih atau jika anak mengonsumsi makanan yang kaya akan gula.
Penyebab: Bakteri penyebab karies akan terus berkembang di mulut, terutama jika kebersihan mulut tidak dijaga dengan baik.
Bakteri ini memproduksi asam yang merusak enamel gigi, menyebabkan gigi berlubang, baik pada gigi susu maupun gigi permanen.
Jika anak sudah mengalami karies pada gigi susu, kemungkinan besar kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan mulut berperan dalam terjadinya masalah tersebut.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Karies Gigi pada Anak 2 Tahun, Ini Tips Perawatan di Rumah
Kebiasaan buruk ini, seperti tidak menyikat gigi secara teratur atau tidak menyikat dengan benar, dapat berlanjut ketika gigi permanen mulai tumbuh.
Akibatnya, risiko terjadinya karies pada gigi permanen tetap ada.
Pencegahan: Penting untuk mengajarkan anak kebiasaan menyikat gigi yang baik sejak dini.
Menyikat gigi minimal dua kali sehari, terutama setelah makan dan sebelum tidur, sangat dianjurkan untuk mencegah pembentukan plak dan karies.
Konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula dan asam juga merupakan faktor risiko utama terjadinya karies, baik pada gigi susu maupun gigi permanen.
Gula dalam makanan manis dan minuman bersoda dapat menjadi makanan bagi bakteri penyebab karies, yang kemudian menghasilkan asam dan merusak gigi.
Pencegahan: Batasi konsumsi makanan manis dan minuman bersoda pada anak.
Ajari anak untuk lebih sering mengonsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, serta produk susu yang dapat membantu memperkuat gigi.
Gigi permanen juga memiliki enamel, yaitu lapisan pelindung luar yang rentan terhadap kerusakan akibat asam.
Jika enamel gigi permanen terpapar asam dari makanan atau bakteri penyebab karies dalam waktu lama, gigi bisa mengalami kerusakan, meskipun gigi susu yang berlubang sudah digantikan.
Pencegahan: Selain menyikat gigi secara teratur, penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride dapat membantu memperkuat enamel gigi.
Fluoride membantu memperbaiki kerusakan awal pada enamel dan mencegah karies.
Baca Juga: Penyebab Karies Gigi pada Anak Tak Hanya karena Gula, Salah Satunya Susu
Setelah gigi permanen tumbuh, menjaga kebersihan mulut secara konsisten tetap sangat penting.
Plak dan sisa makanan yang menempel di gigi permanen bisa menyebabkan karies jika tidak dibersihkan secara rutin.
Mengabaikan kebersihan mulut akan meningkatkan risiko karies berulang pada gigi permanen.
Pencegahan: Orang tua harus terus memantau kebersihan mulut anak dan membimbing mereka dalam menjaga kebiasaan baik, termasuk menyikat gigi dengan benar, menggunakan benang gigi, dan rutin memeriksakan kesehatan gigi ke dokter gigi.
Meskipun gigi susu akhirnya akan lepas, kesehatan gigi susu yang baik berperan penting dalam kesehatan gigi permanen.
Gigi susu yang sehat membantu memastikan gigi permanen tumbuh dengan baik di tempat yang benar.
Sebaliknya, gigi susu yang berlubang atau rusak bisa menyebabkan infeksi atau masalah lain yang memengaruhi pertumbuhan gigi permanen.
Pencegahan: Jaga kesehatan gigi susu anak dengan merawatnya secara teratur.
Meskipun gigi susu bersifat sementara, kerusakan pada gigi ini dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan gigi permanen.
Pemeriksaan gigi secara rutin sangat penting untuk mencegah karies berulang pada gigi permanen.
Dokter gigi dapat mendeteksi masalah sejak dini dan memberikan perawatan pencegahan, seperti aplikasi fluoride atau sealant gigi yang dapat melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut.
Baca Juga: Alasan Penting Moms Perlu Kenalkan Dokter Gigi Pada Si Kecil
Pencegahan: Bawa anak ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali untuk pemeriksaan rutin.
Jika dokter menemukan tanda-tanda awal karies, tindakan pencegahan bisa segera dilakukan sebelum kerusakan semakin parah.
Karies gigi pada anak bisa kembali terjadi meskipun gigi susu mereka sudah lepas.
Hal ini disebabkan oleh kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan mulut, pola makan yang tidak sehat, serta kondisi lingkungan mulut yang mendukung perkembangan bakteri penyebab karies.
Untuk mencegah karies berulang pada gigi permanen, orang tua harus terus mendidik anak mengenai pentingnya menjaga kebersihan gigi, memastikan anak mengonsumsi makanan sehat, serta rutin memeriksakan kesehatan gigi mereka ke dokter gigi.
Dengan perawatan yang baik, kesehatan gigi permanen anak dapat terjaga sepanjang hidupnya.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR