Nakita.id.- Si Kecil mengeluh telinga bagian dalam terasa sakit. Ia pun mengalami demam.
Yang membuat Moms kaget, dari dalam telinga Si Kecil keluar cairan kuning, dan bau. Wah, jelas Si Kecil congekan, Moms.
Ya, congekan adalah keluarnya cairan dari telinga akibat infeksi pada telinga tengah.
BACA JUGA: Ini yang Harus Diperhatikan Moms Hamil Saat Menyetir
Seperti diketahui, telinga manusia terdiri dari 3 bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Antara telinga luar dengan telinga tengah dibatasi oleh gendang telinga.
Cairan infeksi ini keluar dari telinga tengah ke liang telinga luar menembus gendang telinga yang telah berlubang karena infeksi.
Cairan yang keluar bisa berwarna kuning atau kehijauan, berbau, serta bisa mengenai satu atau kedua telinga.
Biasanya diawali dengan batuk, pilek, dan demam.
Sayangnya, banyak Moms tidak menyadari, congekan bisa berdampak serius sehingga kadang dibiarkan karena dianggap bisa sembuh sendiri.
Padahal, tanpa penanganan yang tepat, congekan bisa menimbulkan komplikasi berbahaya dan menurunkan kualitas hidup seseorang.
Menurut dr. Ira Agustine Mutiara, Sp.THT-KL., dari RS Premier Jatinegara, Jakarta, infeksi saluran napas atas (ISPA) juga sering menyebabkan congekan.
Pada anak, makin sering mengalami ISPA, makin besar kemungkinan ia terkena infeksi pada telinga tengah.
Pada bayi, terjadinya congekan dipermudah oleh kondisi saluran (tuba eustachius) yang pendek, lebar, dan letaknya agak horizontal.
Bayi dengan posisi tidur telentang pada saat menyusu juga sering menyebabkan congekan karena masuknya air susu ke dalam saluran (tuba eustachius) ke telinga tengah.
BACA JUGA: Inilah Orang-Orang Setia Berdasarkan Shio. Apa Moms Salah Satunya?
Kuman penyebab utama infeksi pada telinga tengah adalah bakteri piogenik, seperti Streptokokus hemolitikus, Stafilokokus aureus, Pneumokokus.
Kadang juga ditemukan Hemofilus influenza, Escherichia colli, Streptokokus anhemolitikus, Proteus vulgaris dan Pseudomonas aeruginosa.
Hemofillus influenza sering ditemukan pada anak usia di bawah 5 tahun.
Gejala congekan tersering yang muncul, bisa berupa nyeri hebat pada telinga disertai dengan demam.
Keluhan biasanya diawali dengan batuk pilek yang tidak ditangani dengan baik.
Akibatnya infeksi pada saluran napas ini masuk ke telinga tengah melalui saluran (tuba eustachius).
Keadaan tersebut bisa membuat gendang telinga menjadi kemerahan, pembengkakan pada lapisan telinga tengah, dan terbentuknya cairan nanah pada telinga tengah.
Gendang telinga pun jadi menonjol ke arah liang telinga luar. Keadaan inilah yang menimbulkan nyeri pada telinga.
Bila dibiarkan, gendang telinga dapat menjadi berlubang karena adanya tekanan dari dalam telinga tengah, sehingga cairan nanah tersebut mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar.
Pada kondisi ini anak yang tadinya tenang menjadi gelisah dan suhu badan pun naik.
BACA JUGA: Wow! Gaji Sopir Raffi Ahmad Kalahkan Gaji Manager, Benarkah?
Pada prinsipnya, untuk mengobati congekan adalah dengan mengatasi penyebabnya dan membersihkan telinga dari nanah yang keluar.
Obat yang diberikan dapat berupa antibiotik, obat tetes telinga, dan obat untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan atas yang tengah diderita anak.
Dengan pengobatan yang tepat, cairan nanah yang sudah mengalir ke liang telinga luar, bisa tidak keluar lagi dan telinga menjadi kering.
Untuk kasus congekan yang gendang telinganya sampai menonjol karena berisi nanah dan terasa nyeri, dapat dilakukan tindakan pembedahan kecil (miringotomi) sehingga cairan di belakang gendang telinga dapat dialirkan ke liang telinga luar.
Kemudian gendang telinga akan menutup kembali. Namun, sekali lagi, apabila pengobatan di awal sudah adekuat, miringotomi umumnya tidak perlu dilakukan. (*)
Source | : | Tabloid Nakita,WebMD |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR