Pada anak, makin sering mengalami ISPA, makin besar kemungkinan ia terkena infeksi pada telinga tengah.
Pada bayi, terjadinya congekan dipermudah oleh kondisi saluran (tuba eustachius) yang pendek, lebar, dan letaknya agak horizontal.
Bayi dengan posisi tidur telentang pada saat menyusu juga sering menyebabkan congekan karena masuknya air susu ke dalam saluran (tuba eustachius) ke telinga tengah.
BACA JUGA: Inilah Orang-Orang Setia Berdasarkan Shio. Apa Moms Salah Satunya?
Kuman penyebab utama infeksi pada telinga tengah adalah bakteri piogenik, seperti Streptokokus hemolitikus, Stafilokokus aureus, Pneumokokus.
Kadang juga ditemukan Hemofilus influenza, Escherichia colli, Streptokokus anhemolitikus, Proteus vulgaris dan Pseudomonas aeruginosa.
Hemofillus influenza sering ditemukan pada anak usia di bawah 5 tahun.
Gejala congekan tersering yang muncul, bisa berupa nyeri hebat pada telinga disertai dengan demam.
Keluhan biasanya diawali dengan batuk pilek yang tidak ditangani dengan baik.
Akibatnya infeksi pada saluran napas ini masuk ke telinga tengah melalui saluran (tuba eustachius).
Keadaan tersebut bisa membuat gendang telinga menjadi kemerahan, pembengkakan pada lapisan telinga tengah, dan terbentuknya cairan nanah pada telinga tengah.
Gendang telinga pun jadi menonjol ke arah liang telinga luar. Keadaan inilah yang menimbulkan nyeri pada telinga.
Source | : | Tabloid Nakita,WebMD |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR