BandsInTown pun mengklaim telah memperbaiki celah di situsnya tersebut.
Mereka mengaku tidak memberikan data ilegal ke pihak ketiga. "Dan setelah menerima e-mail dari peneliti tentang potensi kerentanan di dalam skrip yang berjalan di platform kami, kami segera mengambil langkah tepat untuk menyelesaikannya", jelas perwakilan BandsInTown.
Sementara situs lain yang terdampak seperti MongoDB, mengabarkan pada TechCrunch jika mereka merasa kecolongan dengan skrip pelacak yang digunakan pihak ketiga untuk mengumpulkan data pengguna Facebook. "Kami telah mengidentifikasi sumber skrip tersebut dan melumpuhkannya", terang MongoDB.
Beberapa situs web lain yang disebut oleh peneliti tertempel skrip pengais data pengguna, mengaku tidak menyematkan pelacak yang dimaksud, sehingga mereka segera memperbaiki kemanan situs web mereka. "Ketika pengguna mempercayai situs web untuk mengakses profil media sosial mereka, mereka tak hanya menaruh kepercayaan tersebut ke situs web itu, namun juga pihak (pelacak) yang menempel di situs tersebut", jelas Steven Englehardt, peneliti yang mengungkapkan masalah ini.
BACA JUGA : Luar Biasa! Harga Case iPhone Nagita Hampir Seharga iPhone 8!
Facebook bisa saja mengidentifikasi pelacak tersebut dan mencegah eksploitasi data penggunyanya, dengan mengaudit Application Programming Interface ( API), seperti yang telah dilakukan saat ini.
Beberapa hari lalu, API Facebook mulai membantu penggunanya untuk mengetahui apakan akunnya terdampak skandal Cambridge Analytica atau tidak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Awas, Tombol "Login with Facebook" Jadi Pintu Kebocoran Data"
Wicked Siap Menghiasi Layar Lebar Indonesia, Sebuah Adaptasi Sinematik dari Kisah Ikonik The Wizard of Oz
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR