Selain melalui aplikasi ketiga seperti kuis, termasuk kuis #thisisyourdigitallife buatan Aleksandr Kogan, data pengguna Facebook dilaporkan dicuri melalui pelacak Javascript pihak ketiga yang ikut menempel di fitur "Login With Facebook" (masuk dengan Facebook).
Tombol ini sering dijumpai setiap kali pengguna mengunjungi situs web atau aplikasi yang mengharuskan mereka untuk mendaftar.
BACA JUGA : Cara Keluar Diam-Diam Dari Grup WhatsApp Tanpa Ketahuan Anggota Lain
Untuk mempercepat langkah pendaftaran, mereka bisa login menggunakan akun Facebook. Pelacak yang tertanam di tombol itu menambang informasi data pengguna, seperti alamat e-mail, usia, gender, lokasi, dan foto profil, tergantung informasi apa yang disediakan oleh para pengguna Facebook.
Informasi yang diambil dari pengguna Facebook melalui Javascript yang tertempel di situs web(TechCrunch/Freedom to Tinker)
Ketika pengguna mengklik "Login/Sign-up with Facebook", artinya, mereka mengizinkan situs web yang mereka kunjungi untuk mengakses data profil Facebook mereka.
Bahkan setelah Facebook mengunci fitur tersebut, situs web akan tetap meminta alamat e-mail pengguna dan profil umum seperti nama, umur, gender, lokasi, dan foto profil, tanpa harus ditinjau manual oleh Facebook.
Tepat setelah pengguna mengizinkan situs web tersebut mengakses profil Facebooknya, Javascript pihak ketiga akan menempel di laman, yang diproyeksikan sebagai tracker.com pada ilustrasi di bawah ini.
Ilustrasi transfer data pengguna Facebook ke Javascript(TechCrunch/Freedom to Tinker)
Pelacak tersebut juga bisa mengambil kembali data pengguna seolah-olah mereka adalah pihak pertama (Facebook).
Wicked Siap Menghiasi Layar Lebar Indonesia, Sebuah Adaptasi Sinematik dari Kisah Ikonik The Wizard of Oz
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR