Nakita.id - Kehidupan Nia Ramadhani memang selalu menjadi sorotan publik.
Menjadi istri dari seorang anak konglomerat, hidupnya terlihat penuh kemewahan.
Bersama suaminya, Ardi Bakrie, pasangan ini telah dikaruniai tiga orang anak yang lucu, Mikhayla Zalindra Bakrie, Mainaka Zanatti Bakrie, dan si bungsu Magika Zalardi Bakrie.
Baca Juga : Sifat Negatif Reino Barack Terungkap dari Tulisan Tangannya, Luna Maya Beruntung Putus Hubungan!
Sama seperti sang ibu, ketiga anak Nia juga tak lepas dari sorotan.
Terlebih Mikhayla, si sulung yang mewarisi paras cantik sang ibu.
Selain cantik, tingkah Mikhayla yang lebih akrab disapa Mikha juga lucu dan menggemaskan.
Putri sulung Nia Ramadhani ini juga dikenal sebagai fashionista cilik, pasalnya pakaian yang ia kenakan selalu fashionable seperti sang ibu.
Cucu perempuan Aburizal Bakrie ini juga berprestasi lo, Moms.
Beberapa waktu lalu, Mikha membawa pulang gelar juara satu dalam kompetisi Gymnastic atau senam di Bangkok, Thailand.
Baca Juga : Sepupu Raffi Ahmad Melahirkan, Paras Bayinya Mirip Adik Kandung Wulan Guritno!
Namun, baru-baru ini, kelakuan Mikha justru membuat ibunya syok karena mengucapkan kata-kata yang kurang pantas.
Melansir dari tayangan vlog Nia Ramadhani Bakrie, hal ini bermula ketika Nia menjemput anak perempuannya itu di sekolah.
Ibu tiga anak ini mengaku kalau jarang menjemput Mikha karena lokasi sekolah sang anak yang jauh.
Ditambah lagi, Nia harus menjaga dua anaknya yang lain di rumah.
"Jadi sekalinya jemput, dia seneng banget se-happy itu dia," kata Nia.
Namun ketika mereka sudah masuk ke mobil dan mengobrolkan berbagai hal, Nia kaget ketika sebuah umpatan keluar dari mulut anaknya.
"What the hell?," kata Mikha tiba-tiba.
Syok anaknya mengucapkan hal tersebut, nada suara Nia langsung meninggi.
"What the hell?! Hey, ngomong apa itu kak!" seru Nia.
Baca Juga : Jadi Korban Rudapaksa Ayah dan Kakaknya, Bocah Kelas 5 SD Ini Tak Pupuskan Mimpinya Jadi Polwan
Setelah ditelusuri, Mikha mendapatkan kosa kata kurang terpuji itu setelah mendengarkan orang lain berbicara.
"Mama syok aku bilang 'what the hell', aku cuma denger dari orang-orang," ucapnya polos.
Seperti yang dikatakan Mikha, ia hanya mendengar ucapan orang lain tanpa tahu makna kata tersebut.
Anak-anak menyerap apa saja yang ia dengar dari lingkungannya.
Dari kacamata psikologi, peniruan merupakan salah satu faktor penyebab yang melatarbelakangi anak berkata kasar.
Apa yang dilihat atau didengar di lingkungannya, akan ditiru anak.
Begitu ada sesuatu yang baru di lingkungan, termasuk kata-kata kasar/jorok akan cepat diadopsinya.
Baca Juga : Nia Ramadhani Syok Anak Sulungnya Bisa Mengumpat, Mikha: 'Aku Cuma Denger dari Orang-orang'
Pada umumnya, saat anak berkata kasar, ia belum memahami benar arti kata-kata yang ia ucapkan.
Ia pun belum memahami, apakah kata-kata itu pantas atau tidak pantas untuk diucapkan.
Jadi, anak mengatakan hal itu bukan bermaksud memaki, tetapi semata-mata hanya sekadar meniru.
Pertama, karena kata-kata tersebut mungkin hal baru didengar baginya.
Kedua, karena reaksi yang muncul diasosiasikan dengan kelucuan atau hal yang menyenangkan.
Tentunya orangtua tak boleh berdiam diri, Moms perlu meluruskan sikap atau perilaku anak agar tidak menimbulkan hal-hal negatif lain.
Berikut ini langkah-langkah bijak yang dapat diambil saat anak berkata kasar.
1. Saat anak berkata kasar, awasi dan dampingi anak saat bermain
Hindari lingkungan yang "mengesahkan budaya" berucap kata-kata tak pantas.
Namun perlu diingat, kita tidak bisa terus-menerus "mensterilkan" lingkungan anak.
Lambat laun akan ada pengaruh dari lingkungan luar yang memang tidak sesuai dengan nilai-nilai positif yang telah ditanamkan di rumah (keluarga).
Yang bisa kita lakukan adalah dengan sabar dan telaten menjelaskan bahwa kata-kata itu sangat tidak pantas untuk diucapkan.
2. Tak perlu marah kala anak berkata kasar
Berusahalah bersikap wajar/tidak memarahi saat anak berkata kasar, jangan terlampau mendramatisasi keadaan.
Kemarahan terkadang justru membingungkan anak dan tidak efektif mencegahnya untuk kembali berkata kasar.
Dalam beberapa kasus, anak yang kurang mendapat perhatian, malah akan mengulang-ulang hal yang tidak disukai orangtua agar ia dimarahi.
Mengapa? Karena, baginya dimarahi pun adalah salah satu bentuk perhatian.
Baca Juga : Gundah Lihat Reino Barack Nikah, Luna Maya Sempat Telepon Uya Kuya dan Curhat Ini Sebelum Umroh!
3. Saat anak berkata kasar, jelaskan arti katanya
Coba tanyakan pada anak apa maksud anak berkata kasar.
Mungkin ia hanya menggeleng.
Artinya, ia memang belum paham arti kata-kata kasar/jorok itu dan belum sadar kalau kata-kata itu dapat menyakiti orang lain.
Begitulah tugas orangtua, menggali pemahaman anak tentang kata tersebut dan mencari tahu alasan ia melontarkannya, lalu meluruskan perilakunya yang kurang terpuji itu.
4. Bimbing dan arahkan saat anak berkata kasar
Jangan putus asa, bila anak sudah dinasihati, namun tetap mengulang kata-kata yang kurang pantas itu.
Sekali lagi, tugas orangtua adalah membimbing dan mengarahkan sang buah hati secara terus-menerus.
Baca Juga : Yuk Gunakan 6 Obat Rumahan Ini Untuk Meredakan Flu, Moms!
5. Buat kesepakatan saat anak berkata kasar
Bila anak kemudian semakin "menggila" menggunakan kata kasar tersebut, buat kesepakatan dengannya.
Contoh, bila ia masih mengucapkan kata tersebut, padahal sudah dinasihati, maka ia akan dihukum sesuai yang sudah disepakati.
Hindari memberikan hukuman fisik, bentuk hukuman yang disarankan bagi anak-anak usia prasekolah adalah time-out.
Anak diminta duduk diam di pojok ruangan selama 3 menit.
Atau tegaskan bahwa kita tidak mau berbicara dengan anak selama 3 menit.
6. Jeli mencari penyebab anak berkata kasar
Orangtua harus jeli mencari penyebab anak makin senang menggunakan kata-kata kasar/jorok tersebut.
Apakah tiap kali ia berucap kata-kata kasar, lalu ditertawakan oleh para anggota keluarga lain di rumah?
Kalau memang demikian, beri pengertian pada anggota keluarga lainnya untuk tidak memberikan respons positif bila anak melontarkan kata-kata yang kurang pantas.
Minta pada mereka untuk tidak menganggap lucu kata-kata itu.
Tekankan, saat anak mulai berkata kasar, jangan pedulikan, pura-pura saja tak tahu.
Umumnya, anak akan segera menghentikan kebiasaan buruknya karena ia tahu tidak sukses mendapat perhatian dari perilaku itu.
Baca Juga : Syahrini Blokir Instagram Psikolog Dedy Susanto Karena Tulisan 'Nikahi Mantan Teman', Tersinggung?
Source | : | YouTube,Nakita |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR