Seperti yang dikatakan Mikha, ia hanya mendengar ucapan orang lain tanpa tahu makna kata tersebut.
Anak-anak menyerap apa saja yang ia dengar dari lingkungannya.
Dari kacamata psikologi, peniruan merupakan salah satu faktor penyebab yang melatarbelakangi anak berkata kasar.
Apa yang dilihat atau didengar di lingkungannya, akan ditiru anak.
Begitu ada sesuatu yang baru di lingkungan, termasuk kata-kata kasar/jorok akan cepat diadopsinya.
Baca Juga : Nia Ramadhani Syok Anak Sulungnya Bisa Mengumpat, Mikha: 'Aku Cuma Denger dari Orang-orang'
Pada umumnya, saat anak berkata kasar, ia belum memahami benar arti kata-kata yang ia ucapkan.
Ia pun belum memahami, apakah kata-kata itu pantas atau tidak pantas untuk diucapkan.
Jadi, anak mengatakan hal itu bukan bermaksud memaki, tetapi semata-mata hanya sekadar meniru.
Pertama, karena kata-kata tersebut mungkin hal baru didengar baginya.
Kedua, karena reaksi yang muncul diasosiasikan dengan kelucuan atau hal yang menyenangkan.
Tentunya orangtua tak boleh berdiam diri, Moms perlu meluruskan sikap atau perilaku anak agar tidak menimbulkan hal-hal negatif lain.
Berikut ini langkah-langkah bijak yang dapat diambil saat anak berkata kasar.
Source | : | YouTube,Nakita |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR