Di kasus yang sama, laki-laki berusia 49 tahun tertangkap dan terbukti melakukan pembunuhan kepada istrinya.
Belakangan diketahui bahwa laki-laki tersebut terus mencari tahu lingkup sosial istrinya yang bergaya hidup mewah.
Ia juga mencari tahu bagaimana istrinya menghabiskan uangnya.
Tak terima hasil kerja kerasnya dihambur-hamburkan, laki-laki ini merencanakan pembunuhan dan akhirnya melancarkan serangannya dan membunuh sang istri.
Mata rantai permasalahannya adalah rasa ingin tahu yang tinggi, dibarengi dengan kebiasaan mencari tahu dan menyimpulkan segala sesuatunya sendiri.
Baca Juga : Laudya Cynthia Bella Diisukan Hamil, Orang Terdekatnya Beri Konfirmasi
Bukan kah lebih indah bila permasalahan tersebut dibicarakan berdua dan diambil jalan tengah tanpa harus mencari tahu kebenaran yang belum tentu terbukti faktanya? Karena belum tentu yang dilihat sang suami merupakan kebiasaan buruk sang istri.
Kasus serupa akan terus dikembangkan dan diteliti, menyesuaikan dengan perkembangan era media sosial yang makin lama makin melejit.
Kita tahu bahwa, bahkan saya sadar.
Peran media sosial memiliki peran yang sangat penting.
Tetapi adanya kebiasaan dan penyikapan di luar nalar itu lah yang membuat media sosial seakan menjadi momok yang diintimidasi karena kemunculannya.
Pelaku stalking atau yang kerap disebut stalker memiliki pemikiran yang tak cukup terbuka.
Source | : | Dailymail,Mirror,psychology today,nbc news |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR