Baca Juga : Mengaku Sudah Waktunya Berumah Tangga, Syahrini Beberkan Kriteria Calon Suaminya
Tetapi ternyata hal itu tak membuat diri seseorang jauh lebih baik.
Di antara peningkatan 10 persen per bulannya, pelaku pengintaian tersebut justru menjadi korban depresi besar bahkan gangguan rutinitas mereka yang kian meninggi.
Depresi tersebut bukan kesalahan pasangan mereka yang tak terbuka.
Namun rasa was-was yang kemudian dibarengi dengan kebiasaan stalking.
Kebiasaan tersebut seolah tak bisa lagi dipisahkan, bila sudah merasa candu.
Bahkan, ada berbagai bahaya yang mengikuti pelaku stalking, menuju risiko tindakan kekerasan hingga kematian.
Ngeri memang, tetapi kenyataan benar-benar mengatakan hal demikian.
Beberapa tahun belakangan ini contohnya, banyak masalah sepele yang diterima dan ditanggapi serius serta muncul berbagai pihak yang merasa disudutkan.
Salah siapa?
Tak ada yang bisa menyalahkan maupun membela, gejolak ini sudah diprediksi sejak awal.
Karena adanya pengaruh besar media sosial.
Source | : | Dailymail,Mirror,psychology today,nbc news |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR