Nakita.id - Produk bebas gluten atau gluten free semakin populer, tetapi belum tentu cocok untuk semua orang.
Memang asupan tanpa gluten dapat bekerja untuk orang dewasa, namun ada beberapa alasan bagi anak-anak untuk tidak menghindari gluten.
BACA JUGA: Roti Goreng Pisang Kacang, Lezat dan Mudah Dibuat untuk Berbuka Puasa
Dalam ulasan terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics, diuraikan mengenai pertimbangan untuk dokter anak yang mungkin menasihati orangtua mengenai diet bebas gluten.
Sebelum menghilangkan semua gluten dari makanan Si Kecil, inilah yang harus Moms ketahui:
BACA JUGA: Nggak Nyangka, Makanan Ini Bikin Nyamuk Enggan Dekat dan Menggigit, Buktikan!
1. Gluten tidak benar-benar beracun
Makanan terdiri dari tiga elemen dasar: lemak, karbohidrat, dan protein.
Gluten adalah protein yang terkandung dalam gandum, rye dan barley — bahan-bahan yang umum, terutama dalam makanan olahan.
Pada beberapa orang gluten memicu kondisi yang disebut penyakit celiac.
BACA JUGA: Waduh, Ternyata Nyamuk Suka Menggigit Orang dengan Kondisi Ini!
Penyakit celiac juga dikenal sebagai celiac sprue.
Untuk anak-anak dengan kondisi ini, bahkan sedikit saja gluten dapat menimbulkan masalah.
Gluten memicu pelepasan antibodi yang menyebabkan serangan di tubuh mereka.
Serangan-serangan ini merusak usus, yang menyulitkan anak-anak menyerap nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang.
Untuk orang-orang dengan penyakit celiac, gluten dianggap sangat beracun dan harus dihindari sepenuhnya dalam asupan harian.
BACA JUGA: Bahan Alami Mengatasi Gatal Gigitan Nyamuk, No. 4 Sungguh Tidak Biasa!
Namun, pada hampir semua anak, gluten berjalan melalui usus tanpa menyebabkan penyakit dan tidak pernah menimbulkan masalah.
Sampai saat ini, ilmu pengetahuan belum menunjukkan bahwa ada racun dalam gluten yang membuatnya buruk bagi tubuh kita.
Diet seimbang yang mengandung buah dan sayuran segar, protein tanpa lemak, dan berbagai sumber karbohidrat adalah cara terbaik bagi anak-anak sehat untuk tetap sehat.
BACA JUGA: Zaskia Gotik Dikabarkan Punya Kekasih, Ruben Onsu: Pacarnya Pengusaha!
2. Diet bebas gluten mungkin tidak memberikan gizi seimbang untuk anak-anak
Makanan bebas gluten tidak sama dengan makanan sehat.
Buah-buahan dan sayuran secara alami bebas gluten dan harus dimasukkan ke dalam menu makanan anak.
Tapi cookie bebas gluten tetap saja cookie.
BACA JUGA: Catat! Ini Aturan Tepat Memakai Tabir Surya Menurut Dematologis
Banyak pengganti makanan bebas gluten dengan roti dan kue, yang sebenarnya lebih tinggi lemak dan kalori daripada jenis makanan yang mengandung gluten.
Makanan gluten free seperti sereal dan roti, mungkin tidak sama dengan gizi pada makanan mengandung gluten.
Sebab folat dan vitamin B sering ditambahkan ke dalam bahan baku gluten, ia berfungsi untuk melindungi anak yang asupan makannya tidak seimbang.
Tanpa sumber nutrisi ini, kekurangan vitamin bisa terjadi.
Perlu diketahui, diet bebas gluten sering menyebabkan tubuh kekurangan serat.
BACA JUGA: Unggah Foto USG, Desta dan Natasha Akan Dikaruniai Anak Ketiga
Sedangkan serat penting untuk kesehatan gastrointestinal, termasuk mempertahankan gerakan usus secara teratur.
Biasanya anak-anak yang memulai pola makan bebas gluten menjadi sembelit.
3. Diet bebas gluten sebenarnya dapat membuat lebih sulit bagi dokter untuk mengetahui apakah ia memiliki penyakit celiac
Orangtua adalah detektif yang luar biasa dan beberapa akan menjadi yang pertama mengidentifikasi bahwa anak mereka memiliki masalah dengan gluten.
BACA JUGA: Yuk Ajak Anak Main Monopoli, Bisa Asah Keterampilan Keuangannya Lo!
Tetapi gejala saja tidak cukup untuk mendiagnosis penyakit celiac atau alergi gandum, dua kondisi yang berkaitan dengan gluten dan gandum yang secara ilmiah terkait dengan penyakit pada anak-anak.
Tes darah untuk penyakit celiac tidak dapat membedakan antara seorang anak yang memiliki penyakit celiac.
Jika Moms khawatir Si Kecil mungkin memiliki masalah dengan gluten, bicaralah dengan dokter sebelum melakukan pola makan 'gluten free'.
Seorang anak dengan penyakit celiac perlu pemantauan khusus dari waktu ke waktu dan anggota keluarga mereka mungkin perlu diuji.
BACA JUGA: Ketahuilah Obesitas Bisa Memicu Ketidaksuburan, Ini Alasannya
4. Diet bebas gluten secara sosial membatasi dan mahal
Tidak mudah untuk menjalani diet bebas gluten sebagai orang dewasa, bahkan lebih buruk sejak kecil.
Sebagian besar kegiatan anak-anak berkisar pada makanan (saat pesta, waktu makan snack, saat makan siang di sekolah, ataupun saat berpergian).
Untuk anak-anak yang membutuhkan pola makan ini dengan jangka panjang, orangtua, sekolah, dan tim medis bekerja untuk memberi kemudahan anak saat makan, di sekolah maupun di rumah.
BACA JUGA: Jelang Persalinan, Penyanyi Audy Item Ungkap Rasa Rindu pada Iko Uwais
Anak-anak yang mengonsumsi bebas gluten sering merasa berbeda dari teman sebaya mereka, dan beberapa khawatir bahwa pola makan ini dapat membatasi pilihan masa depan mereka, seperti kuliah dan karier.
Selain itu, makanan bebas gluten sangat mahal dan bagi banyak keluarga, pola makan ini dapat menjadi tantangan untuk bertahan secara finansial dalam jangka panjang.
Source | : | Time |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR