Nakita.id - Tindakan memberi makan bagi mereka yang berpuasa telah menjadi tradisi di berbagai daerah di Indonesia.
Di sejumlah masjid, pembagian takjil jelang waktu berbuka pun kerap dilakukan, mencerminkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial selama bulan Ramadan.
Menariknya, dalam ajaran Islam, memberi makan orang yang berpuasa bukan sekadar bentuk kebaikan, tetapi juga memiliki nilai ibadah.
Nabi Muhammad SAW bahkan menganjurkan agar mereka yang menerima makanan berbuka mengucapkan doa bagi pemberinya.
Sebagaimana dikutip dari TribunJateng.com, doa ini menjadi bentuk balasan spiritual atas kebaikan yang diterima.
Meski tidak selalu mampu membalas dengan materi, mendoakan kebaikan bagi orang lain adalah amalan yang bernilai.
Baca Juga: Bacaan Doa Dzikir Setelah Sholat, Lengkap Dengan Artinya
Sebuah tindakan sederhana, namun sarat makna. Itulah esensi dari berbagi dalam Islam yaitu memberi tanpa mengharap imbalan, tetapi tetap menuai keberkahan.
Seperti Hadist yang berbunyi:
وَمَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ
Artinya: "Barangsiapa yang memberi kebaikan untukmu, maka balaslah. Jika engkau tidak dapati sesuatu untuk membalas kebaikannya, maka do’akanlah ia sampai engkau yakin engkau telah membalas kebaikannya." (HR. Abu Daud)
Ketika Nabi diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Konten Grid |
Editor | : | Grid Content Team |
KOMENTAR