"Sangat mengejutkan ketika kami melihat bahwa 23 dari 24 sampel mengandung residu pestisida yang melebihi batas diizinkan," imbuhnya.
Reside yang ditemukan antara lain klorpifiros dan insektisida.
Zat kimia tersebut dilarang di Thailand karena dianggap berbahaya.
Dalam kandungan anggur Shine Muscat pada 22 sampel lain, ditemukan 12 residu kimia yang melebihi batas aman 0,01 mg/kg.
Kemudian ditemukan 50 bentuk residu pestisida lainnya, 22 di antaranya triasulfuron, cyflumeton, tetraconazole, dan fludioxonil.
Kandungan pestisida tersebut belum memiliki aturan tetap berdasarkan hukum Thailand.
"Pestisida ini masih ada di jaringan tanaman anggur dan menghilangkannya dari jaringan tanaman kemungkinan besar tidak mudah," terang Prokchon.
Karena temuan ini, masyarakat Thailand mendesak importir dan distributor memberikan label asal negara Shine Muscat yang dijual.
Prokchon juga mengatakan kalau mengimpor dan penjual Shine Muscat harus bertanggung jawab atas keselamatan konsumen.
Salah satunya dengan melakukan tes laboratorium sebelum memutuskan untuk mengimpor dari negara-negara lain.
Sebagai informasi, anggur Shine Muscat yang diimpor dari China jauh lebih mudah ketimbang negara lain seperti Jepang dan Korea Selatan.
Baca Juga: Tak Perlu Skincare, Inilah 6 Makanan Enak untuk Menghilangkan Jerawat, Salah Satunya Anggur
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR