Nakita.id - Ibu Negara Indonesia ke-8 menjadi trending topic pada hari Selasa (22/10/2024).
Hal ini tidak lepas dari pelantikan Presiden Indonesia ke-8, Prabowo Subianto.
Mantan istri Presiden Prabowo Subianto, Titiek Soeharto ramai disebut sebagai Ibu Negara Indonesia.
Bahkan, ada yang mengedit profil Titiek Soeharto di wikipedia sebagai Ibu Negara Indonesia ke-8.
Hal ini tentunya menjadi perdebatan mengingat keduanya tak lagi berstatus sebagai suami istri sejak tahun 1998.
“Ini gasalah emang ya? Bukannya udah pisah? Serius nanya,” tanya seorang pengguna akun X.
Karena cuitan tersebut, banyak sekali yang penasaran dengan tugas ibu negara.
Mengutip dari Kompas, status 'ibu negara' diberikan kepada istri presiden terpilih.
Ini menjadi bentuk pengakuan kehormatan atas peran seorang istri dalam mendampingi suami sebagai kepala negara.
Ibu negara juga mendampingi preisden dalam menjalankan tugas kenegaraan maupun non-kenegaraan.
Lantas, apa saja sebenarnya tugas ibu negara? Ini penjelasannya seperti dilansir dari berbagai sumber.
Baca Juga: Hari Anak Nasional 2024, Forum Anak Nasional Serukan 5 Isu dalam Suara Anak Indonesia
Salah satu peran utama ibu negara adalah menjadi simbol kelembutan, kesederhanaan, dan kebaikan hati di hadapan publik.
Ibu negara diharapkan mampu mencerminkan nilai-nilai luhur yang bisa menjadi teladan bagi masyarakat.
Ia sering menjadi contoh yang baik dalam hal etika, moralitas, dan kehidupan sehari-hari.
Misalnya, ibu negara bisa menunjukkan cara berpakaian yang sopan, bagaimana bersikap dalam berbagai situasi, serta mengajarkan pentingnya memiliki etika yang baik dalam kehidupan sosial.
Ibu negara sering terlibat dalam kegiatan pemberdayaan perempuan dan anak-anak.
Banyak dari mereka yang memimpin program atau organisasi yang berfokus pada pendidikan, kesehatan, dan perlindungan hak-hak perempuan dan anak.
Dalam beberapa kasus, ibu negara juga terlibat dalam kampanye untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan atau anak-anak serta mempromosikan kesejahteraan keluarga.
Sebagai contoh, ibu negara Indonesia banyak berperan dalam kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak, pencegahan stunting, dan kampanye pendidikan untuk anak-anak perempuan.
Keterlibatan dalam bidang ini sangat penting mengingat permasalahan sosial di banyak negara yang masih berkaitan dengan perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak.
Ibu negara juga memiliki tugas yang tidak kalah penting dalam hal diplomasi sosial dan budaya.
Ia sering kali mendampingi presiden dalam kunjungan resmi ke luar negeri atau ketika menerima tamu negara.
Dalam momen seperti ini, ibu negara memiliki peran sebagai duta kebudayaan, di mana ia memperkenalkan budaya negaranya kepada dunia internasional.
Ini bisa terlihat dalam pemilihan busana tradisional saat berkunjung ke negara lain, atau menghadiri acara-acara seni dan kebudayaan.
Di dalam negeri, ibu negara juga kerap menghadiri berbagai acara kebudayaan dan seni, serta memberikan apresiasi kepada seniman dan budayawan yang berprestasi.
Dalam beberapa kesempatan, ia juga mendukung upaya pelestarian budaya tradisional dan seni lokal yang menjadi identitas bangsa.
Banyak ibu negara yang juga terlibat dalam kegiatan kemanusiaan. Mereka sering mendukung atau bahkan memimpin kampanye sosial yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung.
Misalnya, keterlibatan dalam kampanye penanggulangan kemiskinan, penggalangan dana untuk bencana alam, atau mendukung program pengentasan buta huruf.
Selain itu, di masa krisis atau bencana alam, ibu negara sering tampil sebagai sosok yang memberikan dukungan moral dan emosional kepada korban.
Peran ini sangat penting karena ibu negara sering kali dianggap sebagai 'ibu bangsa', yang mampu memberikan rasa tenang dan harapan bagi masyarakat di tengah kesulitan.
Ibu negara umumnya menjadi pelindung atau patron dari berbagai organisasi atau lembaga yang bergerak di bidang kesejahteraan sosial.
Ia mungkin memimpin yayasan yang berfokus pada pendidikan, kesehatan, atau masalah sosial lainnya.
Di Indonesia, misalnya, ibu negara kerap terlibat dalam kegiatan sosial seperti membantu masyarakat yang kurang mampu, mendukung program pendidikan, dan menggalang kesadaran tentang pentingnya kesehatan.
Peran ibu negara dalam bidang kesejahteraan sosial sering kali dilihat sebagai bentuk tanggung jawab moralnya sebagai pendamping presiden.
Kegiatan sosial yang dilakukannya diharapkan bisa meringankan beban masyarakat dan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan kesejahteraan nasional.
Salah satu tugas yang paling jelas dari seorang ibu negara adalah mendampingi presiden dalam berbagai acara kenegaraan, baik di dalam maupun luar negeri.
Mulai dari acara peringatan nasional, upacara kenegaraan, hingga pertemuan diplomatik, kehadiran ibu negara memberikan sentuhan humanis dalam suasana formal.
Ibu negara sering dianggap sebagai representasi dari 'wajah lembut' pemerintahan, yang menunjukkan bahwa di balik urusan negara yang berat, ada sisi kemanusiaan dan empati yang tetap harus dijaga.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR