Nakita.id - Kehamilan merupakan momen yang membahagiakan sekaligus penuh tantangan bagi banyak ibu. Namun, tidak jarang ibu hamil merasakan sedih atau bahkan stres yang berkepanjangan selama masa kehamilan.
Kondisi ini bisa timbul akibat berbagai faktor seperti perubahan hormonal, tekanan emosional, atau kekhawatiran terhadap masa depan.
Sedih dalam jangka waktu yang panjang dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu hamil maupun janin. Ketahui lebih lanjut mengenai risiko ibu hamil sering sedih, dampaknya, serta cara mengatasinya.
Ada banyak faktor yang menyebabkan ibu hamil mengalami kesedihan. Berikut adalah beberapa penyebab umum:
Saat hamil, tubuh ibu mengalami perubahan hormonal yang signifikan. Peningkatan hormon progesteron dan estrogen dapat memengaruhi suasana hati, sehingga membuat ibu hamil lebih rentan terhadap perasaan sedih, cemas, atau stres.
Kekhawatiran mengenai kesehatan janin, proses persalinan, atau kehidupan setelah melahirkan bisa menjadi beban mental yang cukup besar. Kecemasan ini sering kali memicu perasaan sedih berkepanjangan.
Penambahan berat badan, perubahan bentuk tubuh, dan ketidaknyamanan fisik selama kehamilan juga dapat membuat ibu merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri, yang pada akhirnya menimbulkan rasa sedih.
Ibu hamil juga kerap menghadapi tekanan dari lingkungan sosial atau masalah finansial, seperti persiapan biaya persalinan, yang bisa memperparah perasaan cemas dan sedih.
Kesedihan yang terus-menerus dialami oleh ibu hamil bukanlah hal sepele. Ada beberapa dampak serius yang harus diwaspadai baik pada ibu maupun janin.
Kesedihan yang berlarut-larut dapat memicu kondisi depresi prenatal, yaitu depresi yang terjadi selama masa kehamilan. Menurut beberapa penelitian, sekitar 10% ibu hamil mengalami depresi prenatal. Depresi ini tidak hanya berdampak pada ibu tetapi juga dapat memengaruhi perkembangan janin di dalam kandungan.
Stres dan kesedihan kronis dapat menurunkan daya tahan tubuh ibu hamil. Ini bisa meningkatkan risiko terkena penyakit seperti flu, infeksi saluran pernapasan, atau bahkan tekanan darah tinggi. Selain itu, stres yang berlebihan dapat memicu kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah pada bayi.
Baca Juga: Manfaat Mengelus Perut Ibu Hamil Sebelum Tidur, Bisa Kurangi Stres
Perasaan sedih sering kali disertai dengan gangguan tidur. Ibu hamil yang mengalami kesedihan berlarut-larut mungkin kesulitan tidur nyenyak, yang bisa memengaruhi kesehatan fisik dan mental mereka. Tidur yang tidak cukup dapat membuat tubuh ibu lebih mudah lelah, menurunkan konsentrasi, dan menambah stres.
Penelitian menunjukkan bahwa emosi ibu hamil bisa memengaruhi perkembangan otak janin. Stres atau kesedihan yang berkepanjangan dapat memicu peningkatan hormon stres (kortisol) dalam tubuh ibu, yang dapat memengaruhi perkembangan emosional dan kognitif bayi di kemudian hari.
Agar tidak berdampak negatif pada ibu dan janin, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi atau mengurangi perasaan sedih selama masa kehamilan:
Salah satu cara efektif untuk mengurangi kesedihan adalah berbicara dengan pasangan, keluarga, atau teman dekat. Dukungan emosional dari orang-orang yang peduli dapat membuat ibu hamil merasa lebih tenang dan tidak merasa sendirian.
Jika perasaan sedih tidak kunjung hilang dan mulai mengganggu keseharian, sebaiknya konsultasikan dengan psikolog atau dokter. Terapi kognitif atau konseling dapat membantu ibu hamil mengenali dan mengatasi perasaan sedih yang dialami.
Aktivitas fisik seperti jalan pagi, yoga prenatal, atau berenang dapat membantu meningkatkan mood dan mengurangi stres. Olahraga juga merangsang tubuh untuk menghasilkan hormon endorfin yang bisa membuat perasaan lebih bahagia.
Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau pijat prenatal dapat membantu meredakan stres dan kecemasan yang mungkin dialami oleh ibu hamil. Meluangkan waktu untuk relaksasi setiap hari dapat membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
Pola makan yang sehat dan seimbang juga berperan penting dalam menjaga mood ibu hamil. Konsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti sayuran hijau, buah-buahan, protein, dan karbohidrat kompleks dapat membantu menstabilkan suasana hati.
Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental ibu hamil. Usahakan untuk tidur setidaknya 7-9 jam setiap malam dan buatlah rutinitas tidur yang nyaman.
Kesedihan yang dialami oleh ibu hamil bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik fisik maupun emosional. Meski terlihat sepele, kondisi ini bisa berdampak negatif pada kesehatan ibu dan perkembangan janin.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mencari dukungan, baik dari keluarga maupun profesional, serta menerapkan gaya hidup sehat untuk mengatasi kesedihan yang dirasakan. Dengan demikian, kesehatan mental dan fisik ibu serta bayi dapat tetap terjaga selama masa kehamilan.
Baca Juga: Ibu Hamil Kurang Zat Besi Berdampak Apa? Kenali Ciri-cirinya
Penuh Kejutan! Indomie Gandeng NewJeans Jadi Global Brand Ambassador dan Luncurkan Varian Korean Ramyeon Series
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR