Biaya utama yang dikeluarkan adalah SPP sebesar Rp250.000 per bulan.
Biaya ini mencakup akses ke berbagai materi pembelajaran, baik daring maupun luring.
Dalam ekosistem SMM, biaya ini berfungsi untuk mendukung infrastruktur teknologi yang memungkinkan anak belajar dari mana saja, serta berpartisipasi dalam aktivitas yang sudah disesuaikan dengan usia mereka.
Dengan harga yang relatif terjangkau untuk standar pendidikan non-formal berbasis teknologi, SMM ingin memastikan pendidikan dapat diakses oleh lebih banyak kalangan.
Selain biaya SPP, orang tua perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk pengadaan tool kit yang disiapkan khusus untuk mendukung kegiatan belajar anak di rumah.
Tool kit ini berisi berbagai alat dan bahan yang dirancang agar anak bisa belajar melalui eksperimen langsung, yang selaras dengan materi yang dipelajari secara daring.
Di sinilah elemen luring menjadi nyata dan menyentuh, karena anak-anak tidak hanya berinteraksi dengan konsep abstrak, tetapi juga dengan benda dan aktivitas fisik yang merangsang sensorik mereka.
Tool kit ini, sesuai konsep pembelajaran SMM, tidak hanya dirancang untuk mengakomodasi pelajaran akademis, tetapi juga untuk membantu perkembangan kognitif, motorik, dan emosional anak.
Biaya untuk kit ini berbeda-beda tergantung pada jenis materi yang dikirimkan, namun orang tua perlu menyiapkan anggaran tambahan selain SPP bulanan.
Karena SMM menggabungkan konsep daring dan luring, pengiriman tool kit ke rumah menjadi bagian penting dari proses belajar.
Biaya pengiriman ini bervariasi berdasarkan lokasi, namun umumnya tidak terlalu mahal, terutama di wilayah-wilayah yang mudah dijangkau oleh kurir.
Baca Juga: Biaya Sekolah Pramugari Garuda, Gaji Tinggi Langsung Kerja di BUMN
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR