Ketika janin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari Moms, pertumbuhannya bisa terganggu, sehingga meningkatkan risiko lahir dengan kondisi stunting.
Stres fisik dan mental pada ibu hamil juga dapat mempengaruhi perkembangan janin.
Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh Moms, yang berpotensi menghambat pertumbuhan janin.
Moms yang mengalami stres berkepanjangan selama kehamilan berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, yang merupakan faktor risiko stunting.
Ibu yang hamil di lingkungan dengan sanitasi yang buruk atau terpapar polusi udara memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan anak stunting.
Paparan bahan kimia atau lingkungan yang tidak bersih dapat mempengaruhi kesehatan Moms dan menghambat perkembangan janin.
Untuk mengurangi risiko melahirkan anak stunting, ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh ibu hamil.
Berikut adalah beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan:
Mendapatkan asupan nutrisi yang cukup selama kehamilan sangat penting untuk mencegah stunting pada anak.
Ibu hamil harus memastikan dietnya mencakup protein, vitamin, mineral, serta kalori yang cukup.
Konsumsi makanan bergizi seperti sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian, daging tanpa lemak, ikan, dan produk susu sangat dianjurkan.
Baca Juga: Apakah Stunting pada Anak Terjadi karena Genetik? Ini Penjelasannya
Penuh Kejutan! Indomie Gandeng NewJeans Jadi Global Brand Ambassador dan Luncurkan Varian Korean Ramyeon Series
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR