Nakita.id - Penggunaan behel atau kawat gigi telah menjadi salah satu solusi yang umum untuk memperbaiki susunan gigi yang tidak rapi.
Behel berfungsi untuk merapikan gigi dan memperbaiki fungsi gigitan, yang pada akhirnya memberikan manfaat tidak hanya untuk estetika, tetapi juga kesehatan mulut.
Namun, setelah penggunaan behel dalam kurun waktu tertentu, ada satu proses yang harus dilakukan, yaitu lepas behel.
Pertanyaan yang sering muncul adalah berapa biaya yang dibutuhkan untuk melepas behel, terutama jika dilakukan di layanan kesehatan seperti Puskesmas?
Puskesmas, atau Pusat Kesehatan Masyarakat, adalah fasilitas kesehatan yang dikelola oleh pemerintah dengan tujuan memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat.
Dalam beberapa tahun terakhir, Puskesmas di berbagai daerah telah meningkatkan layanannya, termasuk di bidang kesehatan gigi dan mulut.
Beberapa Puskesmas kini menawarkan layanan pemasangan dan pelepasan behel dengan biaya yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan klinik atau rumah sakit swasta.
Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai biaya lepas behel di Puskesmas, layanan yang tersedia, serta apa yang perlu Moms ketahui sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur ini.
Sebelum membahas biaya, penting untuk memahami mengapa proses pelepasan behel ini sangat krusial.
Melepas behel bukanlah sekadar mencabut kawat yang telah dipasang di gigi Moms. Proses ini melibatkan beberapa tahap yang harus dilakukan secara hati-hati dan oleh profesional di bidang ortodonti, termasuk:
1. Pengecekan Susunan Gigi: Dokter gigi akan memeriksa kondisi gigi dan memastikan bahwa susunan gigi telah rapi sesuai dengan rencana perawatan yang sebelumnya telah disepakati.
Baca Juga: Biaya Pasang Behel di Puskesmas, Pakai BPJS Kesehatan Bakal Ditolak!
2. Lepas Bracket dan Kawat: Proses ini dilakukan dengan alat khusus untuk memastikan bahwa bracket (bagian kecil dari behel yang ditempelkan ke gigi) tidak merusak enamel gigi.
3. Pembersihan Sisa Lem: Setelah bracket dilepas, biasanya ada sisa lem yang menempel di gigi. Dokter gigi akan membersihkan sisa-sisa tersebut agar permukaan gigi kembali halus.
4. Pembuatan Retainer: Dalam beberapa kasus, pasien perlu menggunakan retainer (alat penahan) setelah lepas behel, yang berfungsi untuk mempertahankan posisi gigi agar tidak kembali ke susunan awal.
Proses ini membutuhkan ketelitian dan pengalaman profesional, sehingga sangat penting untuk melakukannya di tempat yang terpercaya dan kompeten.
Salah satu alasan mengapa masyarakat banyak tertarik untuk menggunakan layanan Puskesmas adalah karena biayanya yang terjangkau.
Biaya pemasangan dan pelepasan behel di klinik swasta atau rumah sakit biasanya cukup mahal, bisa mencapai jutaan rupiah, tergantung dari jenis behel yang digunakan dan kebijakan masing-masing klinik.
Di Puskesmas, biaya untuk pelepasan behel cenderung lebih murah karena pelayanan kesehatan di Puskesmas mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Biaya lepas behel di Puskesmas bisa berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 300.000.
Biaya ini tentu sangat ekonomis dibandingkan dengan klinik swasta yang bisa mematok biaya lebih dari Rp 500.000 hanya untuk proses pelepasan behel.
Namun, biaya ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi Puskesmas, ketersediaan dokter gigi spesialis ortodonti, serta jenis layanan tambahan yang mungkin diperlukan, seperti pembuatan retainer.
Beberapa Puskesmas mungkin tidak menyediakan layanan ini secara langsung, dan Moms harus mencari Puskesmas yang memiliki fasilitas ortodonti lengkap.
Baca Juga: Biaya Pasang Behel di Puskesmas dan Rumah Sakit, Pakai BPJS Bisa?
Selain lokasi dan ketersediaan dokter, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi biaya lepas behel di Puskesmas, antara lain:
Jika gigi pasien memerlukan perawatan tambahan setelah lepas behel, seperti pembersihan ekstra atau perawatan lainnya, maka biaya tersebut bisa bertambah.
Jenis behel yang dipasang juga dapat mempengaruhi biaya pelepasan.
Behel metal standar biasanya lebih mudah dilepas dibandingkan dengan behel berbahan keramik atau jenis behel lain yang lebih kompleks.
Dalam banyak kasus, setelah lepas behel, pasien memerlukan retainer untuk menjaga agar susunan gigi tetap rapi.
Biaya pembuatan retainer ini bisa berkisar antara Rp 300.000 hingga Rp 1.000.000, tergantung pada jenis retainer yang dipilih.
Beberapa Puskesmas yang lebih modern dan memiliki fasilitas yang lebih lengkap mungkin akan mematok biaya sedikit lebih tinggi, meskipun tetap terjangkau.
Tidak semua Puskesmas di Indonesia memiliki fasilitas untuk layanan ortodonti, termasuk pemasangan atau pelepasan behel.
Layanan ini biasanya tersedia di Puskesmas yang terletak di kota-kota besar atau Puskesmas dengan fasilitas kesehatan gigi yang lebih lengkap.
Oleh karena itu, penting untuk mencari informasi terlebih dahulu apakah Puskesmas di wilayah Moms menyediakan layanan ini.
Jika Puskesmas terdekat tidak menyediakan layanan lepas behel, Moms bisa mencari alternatif di Puskesmas lain atau di klinik gigi pemerintah yang juga menawarkan layanan serupa dengan biaya terjangkau.
Lepas behel adalah bagian penting dari perawatan ortodonti yang harus dilakukan dengan benar oleh profesional.
Puskesmas bisa menjadi alternatif yang ekonomis bagi Moms yang ingin mendapatkan layanan kesehatan gigi dengan biaya yang lebih terjangkau.
Dengan biaya yang berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 300.000, melepas behel di Puskesmas dapat menjadi pilihan yang tepat bagi banyak masyarakat.
Namun, pastikan untuk selalu mencari informasi terlebih dahulu mengenai fasilitas yang tersedia di Puskesmas terdekat, serta berkonsultasi dengan dokter gigi agar proses pelepasan behel dapat dilakukan dengan aman dan optimal.
Penuh Kejutan! Indomie Gandeng NewJeans Jadi Global Brand Ambassador dan Luncurkan Varian Korean Ramyeon Series
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR