Penurunan suplai darah ke otak janin dapat mengganggu perkembangan otak secara normal dan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti MRI janin untuk mendeteksi adanya cedera otak pada janin yang mungkin disebabkan oleh stroke.
Pemeriksaan USG rutin selama kehamilan bisa menunjukkan tanda-tanda stroke pada janin.
Dokter dapat melihat adanya perubahan dalam aliran darah, pembengkakan di otak, atau perdarahan kecil di dalam otak.
Jika ditemukan tanda-tanda ini, kemungkinan janin mengalami gangguan sirkulasi darah atau pembekuan darah yang dapat menyebabkan stroke.
Deteksi dini lewat USG sangat penting, karena dapat memberikan kesempatan bagi dokter untuk memonitor perkembangan janin dengan lebih intensif dan merencanakan perawatan yang tepat.
Stroke pada janin juga bisa mempengaruhi denyut jantung janin.
Dalam beberapa kasus, denyut jantung janin yang tidak stabil atau abnormal dapat menjadi salah satu tanda adanya masalah pada otak, termasuk stroke.
Selama pemeriksaan prenatal, dokter biasanya akan memantau detak jantung janin secara rutin untuk mendeteksi masalah-masalah seperti ini.
Jika terdapat perubahan signifikan dalam denyut jantung janin, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan tambahan seperti USG atau MRI untuk memeriksa kondisi otak janin lebih lanjut.
Hydrocephalus adalah kondisi di mana terjadi penumpukan cairan di otak, yang bisa menjadi salah satu tanda adanya cedera otak akibat stroke pada janin.
Stroke dapat menghambat aliran cairan serebrospinal di dalam otak, menyebabkan tekanan berlebih yang kemudian berkembang menjadi hydrocephalus.
Penuh Kejutan! Indomie Gandeng NewJeans Jadi Global Brand Ambassador dan Luncurkan Varian Korean Ramyeon Series
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR