Nakita.id - Belakangan sedang ramai podcast yang menghadirkan bintang tamu Baim Alkatiri atau yang akrab disapa Baim Cilik.
Pasalnya dari berbagai pernyataannya, disimpulkan bahwa Baim diduga mengalami eksploitasi saat terjun sebagai artis cilik dahulu kala.
"Iya, bisa dibilang begitu eksploitasi ya iya lah," kata Baim Cilik di kawasan Tendean Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2024) melansir dari Tribunnews.
Akan tetapi, kabar eksploitasi tersebut sebenarnya pernah dibantah oleh ayah Baim. Halil Fuad Alkatiri.
Fuad mengataan menabung hasil kerja keras Baim untuk digunakan sebagai biaya sekolahya dan membeli mobil sendiri.
Membaca pernyataan ayahnya saat itu, Baim kemudian berkomentar.
"Kan tadi bilangnya duitku ditabung buat keperluanku sekolah. Enggak ada," ucap Baim dikutip dari YouTube Kasisolusi.
"Sumpah demi Allah, aku sekolah bayar sendiri," tuturnya.
Baim mengungkapkan, saat itu dia bekerja dari usia 3 tahun sampai usia 11 tahun dengan penghasilan kotor per tahun bisa mencapai Rp5,4 miliar.
Jumlah itu berdasar dari honor Baim dari syuting per episode sebesar Rp15 juta. Belum lagi penghasilan iklan yang mencapai ratusan juta.
Namun dari semua penghasilan yang dikumpulkan selama lebih kurang enam tahun itu, Baim mengaku tak pernah merasakan hasilnya.
"Terakhir hartaku depan mata, aset depan mata punyaku yang aku tahu cuma ada rumah dua, yang satu dijual sama ayahku Rp1,3 miliar," ungkap Baim.
"Masak aku mondok dua tahun di Solo Rp1,3 miliar habis? Kan enggak mungkin. Aku masuk pondok Rp20 juta, duit jajanku loh enggak sampai Rp1 juta, SPP Rp1,2 juta," ujarnya merinci.
Bahkan sejak dua tahun lalu, Baim tak lagi mendapat uang sekolah dari ayahnya.
Itu juga alasan Baim akhirnya mulai mencari uang sendiri dengan berjualan kambing.
Eksploitasi anak oleh orang tua dapat memberikan dampak negatif jangka panjang, baik secara fisik maupun mental.
Mengutip dari Healthline, berikut beberapa dampaknya meliputi:
Anak yang dieksploitasi cenderung mengalami tekanan psikologis yang berat.
Mereka mungkin merasa tidak memiliki kontrol atas hidup mereka sendiri dan merasa kewalahan oleh tuntutan yang diberikan oleh orang tua atau industri yang mempekerjakan mereka.
Anak-anak yang dieksploitasi sering mengalami gangguan emosional, seperti kecemasan, depresi, dan rasa rendah diri.
Mereka bisa merasa kurang dihargai sebagai individu, karena dilihat hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan orang tua.
Anak-anak yang dipaksa bekerja atau tampil di hadapan publik secara berlebihan mungkin kehilangan kesempatan untuk bersosialisasi dengan teman sebaya dan menjalani kehidupan normal seperti anak-anak lainnya.
Ini bisa memengaruhi kemampuan mereka dalam membangun hubungan sosial yang sehat.
Banyak anak yang dieksploitasi di dunia hiburan atau media sosial harus mengorbankan pendidikan mereka.
Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar tergantikan dengan jadwal kerja yang padat, yang pada akhirnya menghambat perkembangan akademik mereka.
Eksploitasi fisik, seperti bekerja terlalu keras atau tampil di bawah tekanan yang berat, dapat menyebabkan masalah kesehatan pada anak-anak, termasuk kelelahan, penurunan imunitas, atau masalah tidur.
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam melindungi anak-anak dari segala bentuk eksploitasi.
Beberapa langkah yang dapat diambil oleh orang tua untuk menghindari eksploitasi terhadap anak antara lain:
Orang tua harus selalu mempertimbangkan kepentingan terbaik anak dalam segala keputusan, termasuk dalam memutuskan apakah anak akan terlibat dalam pekerjaan di dunia hiburan atau media sosial.
Anak-anak membutuhkan waktu untuk bermain, belajar, dan berkembang secara alami.
Orang tua harus memberikan anak-anak ruang untuk menjalani kehidupan normal tanpa tekanan untuk bekerja atau tampil demi keuntungan keluarga.
Jika orang tua ingin melibatkan anak dalam industri hiburan atau media sosial, penting untuk berkonsultasi dengan psikolog anak atau ahli perkembangan anak untuk memastikan bahwa keputusan tersebut tidak merugikan kesejahteraan anak.
BERITA POPULER: Kondisi Lolly Anak Nikita Mirzani Membaik hingga Vadel Badjideh Sakit Pas Mau Diperiksa Polisi
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR