"Terakhir hartaku depan mata, aset depan mata punyaku yang aku tahu cuma ada rumah dua, yang satu dijual sama ayahku Rp1,3 miliar," ungkap Baim.
"Masak aku mondok dua tahun di Solo Rp1,3 miliar habis? Kan enggak mungkin. Aku masuk pondok Rp20 juta, duit jajanku loh enggak sampai Rp1 juta, SPP Rp1,2 juta," ujarnya merinci.
Bahkan sejak dua tahun lalu, Baim tak lagi mendapat uang sekolah dari ayahnya.
Itu juga alasan Baim akhirnya mulai mencari uang sendiri dengan berjualan kambing.
Eksploitasi anak oleh orang tua dapat memberikan dampak negatif jangka panjang, baik secara fisik maupun mental.
Mengutip dari Healthline, berikut beberapa dampaknya meliputi:
Anak yang dieksploitasi cenderung mengalami tekanan psikologis yang berat.
Mereka mungkin merasa tidak memiliki kontrol atas hidup mereka sendiri dan merasa kewalahan oleh tuntutan yang diberikan oleh orang tua atau industri yang mempekerjakan mereka.
Anak-anak yang dieksploitasi sering mengalami gangguan emosional, seperti kecemasan, depresi, dan rasa rendah diri.
Mereka bisa merasa kurang dihargai sebagai individu, karena dilihat hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan orang tua.
Anak-anak yang dipaksa bekerja atau tampil di hadapan publik secara berlebihan mungkin kehilangan kesempatan untuk bersosialisasi dengan teman sebaya dan menjalani kehidupan normal seperti anak-anak lainnya.
BERITA POPULER: Kondisi Lolly Anak Nikita Mirzani Membaik hingga Vadel Badjideh Sakit Pas Mau Diperiksa Polisi
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR