Nakita.id - Stunting masih jadi permasalahan di Indonesia.
Bagaimana tidak? Stunting dapat menghambat tumbuh kembang anak secara optimal.
Apalagi, stunting dapat menurunkan tingkat kesejahteraan seseorang di masa depan.
Mulai dari sulit menempuh pendidikan tinggi, sulit mendapat pekerjaan, hingga tidak dapat bersaing dalam masyarakat.
Agar masalah ini tidak terjadi lagi kedepannya, tentunya peran dari seluruh sektor harus dikerahkan.
Salah satunya melalui posyandu, yang bisa ditemukan di dekat tempat tinggal.
Posyandu sendiri dibentuk oleh puskesmas dan diurus oleh para kader yang berada di suatu wilayah.
Tugasnya adalah memantau kesehatan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut, khususnya ibu dan anak.
Posyandu memiliki banyak sekali program yang dapat diikuti, salah satunya adalah program pencegahan stunting.
Lantas, bagaimana cara posyandu menjalankan program ini?
Moms bisa baca penjelasan selengkapnya sebagai berikut.
Baca Juga: Mengatasi Stunting dari Lingkungan Sekitar dan Langkah yang Dilakukan
Melansir salah satu studi dalam jurnal PREPOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat (2023), sudah ada beberapa program yang telah dijalankan posyandu dalam penurunan dan pencegahan stunting.
Diantaranya program fortifikasi zat besi pada makanan tambahan, pengecekan rutin berat badan (BB) dan tinggi badan (TB), pemberian obat pencegahan massal cacingan, penanggulangan diare, serta program sanitasi dasar.
Berikut rincian dari masing-masing programnya.
Melalui program ini, para kader melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan makanan yang tinggi zat besi.
Salah satunya sayuran hijau yang bisa diolah sebagai nugget, agar anak mau mengonsumsinya.
Sehingga, kondisi stunting dapat dicegah sedini mungkin.
Melalui program ini, para kader melakukan pemeriksaan berat badan maupun tinggi badan anak secara rutin.
Ini penting untuk mengetahui apakah anak termasuk berisiko stunting atau tidak.
Apabila ketahuan ada indikasi stunting, para kader bisa segera melakukan tindak pencegahan.
Pemberian Obat Pencegahan Massal (PPOM) juga termasuk dalam program pencegahan stunting di posyandu, Moms.
Salah satunya adalah memberikan obat cacingan kepada anak.
Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Anak Stunting, Termasuk Istirahat
Khususnya yang berisiko stunting, agar nutrisi yang masuk tidak langsung diserap oleh cacing di dalam tubuh.
Pemberian obat cacing ini dilakukan rutin oleh tim kader minimal satu tahun sekali.
Biasanya, kegiatan ini dilakukan setiap bulan Agustus.
Moms harus tahu, diare pada anak juga rentan terjadi.
Jika terjadi terus-terusan, anak bisa kehilangan nutrisi penting dan cenderung meningkatkan risiko stunting.
Untuk menanggulanginya, dari posyandu biasanya mengadakan kegiatan edukasi mengenai diare pada anak termasuk pencegahannya.
Baik itu dari memperhatikan gizi seimbang pada anak, hingga memastikan makanan diolah secara higienis.
Selain itu, lingkungan sekitar tempat tinggal juga perlu diperhatikan kebersihannya agar tidak membuat anak jatuh sakit.
Sanitasi merupakan salah satu aspek penting dalam pencegahan dari stunting.
Sanitasi berkaitan dengan kehigienisan suatu makanan dan kebersihan lingkungan berpengaruh tinggi terhadap kesehatan seorang anak.
Itu tadi cara mencegah stunting di posyandu melalui program-program yang sudah ada. Jangan lupa terapkan terus ya, Moms.
Baca Juga: Pentingnya Menjauhi Asap Rokok untuk Mencegah Stunting dan Bahayanya
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR