Dalam beberapa kasus, pembersihan rahim setelah keguguran (dilatasi dan kuretase) juga dapat meninggalkan bekas luka yang dapat mempengaruhi kemampuan rahim untuk menopang kehamilan.
Kesuburan tidak hanya terkait dengan wanita, tetapi juga dengan pria.
Masalah pada sperma, seperti jumlah sperma yang rendah atau pergerakan sperma yang buruk, dapat mengurangi kemungkinan pembuahan yang berhasil.
Faktor-faktor seperti varikokel (pelebaran pembuluh darah di skrotum), infeksi saluran sperma, atau gangguan hormonal pada pria juga dapat berdampak negatif pada kesuburan.
Keguguran dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi pada pasangan yang mengalaminya.
Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi siklus haid dan ovulasi, serta mengurangi kesempatan untuk hamil.
Selain itu, tekanan emosional yang dialami pasangan dapat memengaruhi hubungan mereka dan mengganggu upaya untuk hamil.
Meskipun sulit, masih ada harapan untuk hamil setelah keguguran.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu meningkatkan kesempatan hamil:
Ini termasuk menjaga berat badan yang sehat, mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.
Jika pasangan mengalami kesulitan untuk hamil setelah keguguran, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis kesuburan.
Baca Juga: Cara Mengatasi Trauma Pasca Keguguran, Perlahan Tapi Pasti Menuju Kesembuhan
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR