Nakita.id - Penyakit anak stunting merupakan salah satu isu kesehatan yang semakin mendapatkan perhatian di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang.
Stunting adalah kondisi ketika anak mengalami gangguan pertumbuhan yang mengakibatkan tinggi badan lebih pendek dari standar yang seharusnya pada usia tertentu.
Stunting dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan perkembangan anak itu sendiri, Moms.
Agar Moms lebih paham, berikut ini risiko penyakit anak stunting, akar permasalahannya, serta solusi yang dapat diambil.
Salah satu risiko utama penyakit anak stunting adalah gangguan pertumbuhan fisik. Anak-anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata anak seusianya.
Hal ini bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat memengaruhi kepercayaan diri anak dan kualitas hidupnya secara keseluruhan.
Stunting dapat berdampak pada perkembangan kognitif anak, Moms. Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah, seperti masalah dalam belajar, konsentrasi, dan pemecahan masalah.
Ini bisa berdampak pada prestasi sekolah dan peluang kerja di masa depan.
Anak-anak stunting cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sehingga mereka lebih rentan terhadap penyakit infeksi dan penyakit lainnya.
Ketidakcukupan gizi yang menyebabkan stunting juga dapat memengaruhi daya tahan tubuh anak.
Faktor utama penyebab stunting adalah asupan gizi yang kurang seimbang. Anak-anak yang tidak mendapatkan gizi yang cukup, terutama dalam hal protein, zat besi, vitamin A, dan zinc, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stunting.
Baca Juga: Waspadai Stunting, Ini Cara Mengukur Ukuran Anak Stunting yang Tepat
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR