Nakita.id - Melalui acara Adeging Pura Mangkunegaran 2023 yang dihadiri lebih dari 3.500 pengunjung (offline), Ajinomoto mengenalkan praktik sirkular ekonomi sekaligus mengajak masyarakat agar peduli pada lingkungan hidup.
Adeging sendiri merupakan waktu berdirinya Pura Mangkunegaran, sebuah kerajaan islam penerus dinasti mataram yang didirikan setelah ditandatanganinya Perjanjian Salatiga pada tanggal 17 Maret 1757.
Saat ini, Pura Mangkunegaran menjadi sebuah sarana untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan.
Pada momen tersebut, Ajinomoto juga berbagi pengalaman terkait aktivitas proses produksi yang ramah lingkungan dan mengajak masyarakat umum untuk lebih memilih produk-produk yang memiliki nilai lebih terhadap keberlanjutan lingkungan, seperti MSG AJI-NO-MOTO®, Masako®, dan Sajiku® yang mengurangi penggunaan material kemasan plastik.
“Adeging Pura Mangkunegaran tahun ini merupakan kali pertama kami menjadi partner sponsor resmi. Kami mendukung kegiatan positif ini karena sangat bermanfaat bagi masyarakat umum, generasi muda, pegiat kebudayaan di Kota Solo, maupun wisatawan yang datang ke Kota Solo.
Kami ingin mengajak mereka lebih peduli terhadap kesehatan dan keberlanjutan lingkungan,” ujar Grant Senjaya – Head of Public Relations Dept PT AJINOMOTO INDONESIA.
Ajinomoto juga berbagi pengalaman terkait aktivitas proses produksi yang ramah lingkungan.
Juga mengajak masyarakat umum untuk lebih memilih produk-produk yang memiliki nilai lebih terhadap keberlanjutan lingkungan, seperti MSG AJI-NO-MOTO®, Masako®, dan Sajiku® yang mengurangi penggunaan material kemasan plastik.
“Adeging Pura Mangkunegaran tahun ini merupakan kali pertama kami menjadi partner sponsor resmi.
Kami mendukung kegiatan positif ini karena sangat bermanfaat bagi masyarakat umum, generasi muda, pegiat kebudayaan di Kota Solo, maupun wisatawan yang datang ke Kota Solo.
Kami ingin mengajak mereka lebih peduli terhadap kesehatan dan keberlanjutan lingkungan,” ujar Grant Senjaya – Head of Public Relations Dept PT AJINOMOTO INDONESIA.
Baca Juga: 10 Menu Buka Puasa untuk Diet, Hindari Gorengan Ganti dengan yang Sehat!
Praktik sirkular ekonomi saat ini didukung banyak pihak karena dapat mengurangi limbaj serta polusi sehingga lebih ramah lingkungan.
Praktik sirkular ekonomi adalah suatu konsep ekonomi yang berfokus pada pemanfaatan kembali sumber daya secara terus-menerus dengan cara mengurangi limbah dan memaksimalkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam.
Praktik sirkular ekonomi melibatkan penggunaan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) dalam pengolahan limbah dan penggunaan bahan mentah.
Dalam praktik ini, limbah bukanlah sesuatu yang harus dibuang, melainkan menjadi bahan mentah untuk diolah kembali.
Praktik sirkular ekonomi juga mencakup konsep berbagi dan menyewa barang, sehingga mengurangi konsumsi bahan mentah yang tidak perlu.
Selain itu, sirkular ekonomi juga mempromosikan penggunaan energi terbarukan dan ramah lingkungan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Tujuan utama dari praktik sirkular ekonomi adalah untuk menciptakan sistem ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dengan mengurangi konsumsi sumber daya dan menghasilkan limbah yang lebih sedikit, sirkular ekonomi berpotensi mengurangi dampak negatif manusia terhadap lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Baca Juga: Tips Atasi Lemas Saat Puasa Supaya Bisa Kuat Tahan Lapar Belasan Jam
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR