Nakita.id – Mengenalkan sayur pada anak bisa dimulai sejak dini.
Untuk memenuhi kebutuhan serat anak, bisa diperoleh dari konsumsi buah dan sayur.
Namun sayangnya, anak terkadang susah untuk makan sayur. Padahal, sayur sangat baik untuk tumbuh kembangnya.
Cara paling efektif agar anak menyukai sayur adalah dengan memperkenalkannya sejak mereka masih bayi.
Tepatnya ketika ia sudah boleh mengonsumsi makanan semi padat; sekitar usia 6 bulan. Sayuran dicampur ke dalam nasi tim saring.
Biasanya untuk awal, pilih sayuran yang berserat rendah; wortel, tomat, labu kuning, kangkung atau bayam. Khusus bayam, hanya boleh dimasak sekali saja.
Jadi buatlah hanya untuk satu porsi saja.
Sorenya, masak lagi yang baru, jangan dihangatkan karena akan menghasilkan senyawa yang tak baik bagi kesehatan.
Setelah usia bayi menginjak sekitar 8 bulan, sayur-sayuran bisa disajikan dalam bentuk lebih kasar.
Jadi, tak perlu memblender lagi, tapi cukup mencincang saja.
Jenis sayurannya juga bisa ditambah dengan yang berserat lebih kasar, semisal kacang panjang atau buncis.
Di usia balita, terutama jika si kecil punya kelainan saluran cerna, sayuran yang menimbulkan gas seperti kol dan sawi perlu dihindari.
Dikhawatirkan anak jadi kembung dan malah rewel.
Cara Menyajikan Sayur
Namun, bukan berarti sayuran terus dilupakan begitu saja.
Sumber vitamin tersebut harus diperkenalkan setiap hari pada si kecil.
Cara memperkenalkannya membutuhkan trik khusus.
Salah satunya, kita bisa menyulap sayuran menjadi makanan yang menarik sehingga si kecil tertarik untuk mengonsumsinya.
Misal, membuat kue atau cake dari wortel.
Atau buatlah menu dengan bahan sayur-sayuran seperti wortel dan labu siam menjadi seperti es buah.
Dengan dipotong kecil-kecil, sayuran tersebut jadi tersamar dan tak kelihatan sebagai sayur.
Diharapkan dengan begitu anak jadi mau memakannya.
Bisa juga sayuran tadi dicampur dengan bahan lain, seperti telur.
Jadi selain tersamar, rasanya pun berbeda.
Karena, kan, anak biasanya enggak mau makan sayur karena rasanya ada pahit-pahitnya.
Jangan lupa, tunjukkan bahwa kita juga berminat pada makanan itu.
Kalau anak melihat kita memakannya dengan lahap, ia jadi berani mencoba, meniru kita.
Ini sekaligus menjadi cara untuk tidak memaksa anak.
Karena ketika dia mencoba, itu atas dasar keinginannya sendiri.
Kalau contoh yang kita berikan belum juga diikutinya, jangan putus asa. Dan sekali lagi, jangan memaksa.
Perlihatkan terus padanya, betapa kita suka pada sayur.
Lama-lama anak akan tertarik juga, kok. Bikin strategi seolah-seolah bukan ia yang akan makan, tapi kitalah yang berselera.
(Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Jangan Langsung Menyerah dan Putus Asa, Ini Tips Dari Ahli Gizi Supaya Anak Mau Makan Sayur dan Buah
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR