Nakita.id – Cara mengatasi bercak merah pada kulit anak tanpa demam tidak dapat dipukul rata lantaran harus disesuaikan dengan penyebabnya.
Bercak merah atau ruam ini seringkali jadi bahan khawatir setiap orangtua apabila disertai dengan gejala lain seperti demam.
Moms tentu cemas apabila bercak merah disertai dengan demam, sebab ditakutkan adanya infeksi.
dr. Ellen Wijaya, Sp. A, Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah, menyebutkan kondisi ruam yang disebabkan oleh virus yang sering terjadi pada anak-anak disebut dengan viral exhantem.
“Dan memang infeksinya itu virusnya bisa macem-macem tapi mungkin kalau kita misalnya familiar ya dengan kata-kata campak, rubella/campak jerman, atau juga kita sering denger roseola infantum,” terang dr. Ellen dalam wawancara bersama Nakita.id, Jumat, (3/06/2022).
“Namanya cantik-cantik tapi pokoknya itu semua seputaran dengan kondisi kondisi demam, ruam, berarti kita curiga dulu nih ada infeksi virus atau bukan,” lanjutnya.
Selain itu, dr. Ellen menjelaskan gejala penyerta lain saat ruam kemerahan diantaranya bengkak di kelopak mata, gatal-gatal, sehingga perlu dilihat mungkinkan hal ini disebabkan oleh alergi.
“Alergi juga bisa, jadi tadi kaya alergi susu sapi gitu bisa timbulnya ruam pada kulitnya, alergi sama obat, alergi sama misalnya makanan jenis lain, telur, ruam, kacang jadi bisa timbul ruam pada anak,” kata dr. Ellen.
Lantas bagaimana cara perawatan yang tepat ketika menjumpai bercak merah pada kulit anak tanpa disertai demam?
Baca Juga: Waspada Jika Anak Demam Tinggi Disertai Ruam Bisa Jadi Roseola Infantum, Cari Tahu Gejala Lainnya!
Bercak merah pada kulit anak tanpa disertai demam umumnya dapat berupa erythema toxicum, biang keringat, dermatitis kontak, dermatitis apotik dan ruam popok.
Masing-masing kondisi tersebut memerlukan penanganan yang berbeda-beda. Misalnya pada biang keringat.
dr. Ellen menyarankan Moms untuk segera mengganti baju anak setelah berkeringat atau setelah beraktivitas. Jangan biarkan mereka dalam kondisi lembap apalagi bila menggunakan bahan pakaian yang terlalu tebal.
Kondisi ini sangat ideal untuk menciptakan biang keringat. Bahkan dapat bertambah parah apabila anak menggaruk area tersebut.
“Awalnya cuma biang keringet jadi infeksi karena garukannya. Jadi kalau itu mah jangan lupa habis aktivitas langsung ganti baju, pastikan jangan sampai keringetan, ciptakan suhu yang nyaman pada anaknya,” saran dr. Ellen.
Demikian pula jika itu ruam popok maka Moms perlu mengganti popok anak sesering mungkin. Selain itu dapat juga diatasi dengan diaper rash cream yang mengandung zinc untuk membantu mengatasi iritasi pada kulit dengan memperbaiki epitel-epitel kulit.
Bila disertai jamur tertentu maka dokter akan memberikan salep gabungan yang mengandung anti jamur. Berbeda dengan dermatitis karena penggunaan lotion yang tidak cocok, maka harus segera dihentikan penggunaannya.
“Kalau memang anaknya gatal banget, rewel, ganggu banget, biasanya dokter bisa kasih yang namanya antihistamin, untuk membantu mengurangi keluhan tersebut,” jelas dr. Ellen.
Baca Juga: Begini Cara Mengobati Cacar Api pada Anak dengan Cepat, Rutin Konsumsi Antibiotik
Sementara itu bercak merah pada kulit anak tanpa demam yang dikenal dengan dermatitis atopik dapat diatasi dengan menjaga kelembapan kulit. Moms bisa memberikan baby lotion yang bersifat moisturizer secara berkala setelah mandi.
“Nah, kalau tingkatannya udah berat nggak cukup hanya dengan pelembab itu bisa dikasih dengan steroid topikal, tapi itu tentunya juga harus dengan pemantauan dokter,” ujar dr. Ellen.
Berbeda dengan kemerahan pada bayi baru lahir yang kita kenal dengan erythema neonatorum toxicum yang dapat sembuh dengan sendirinya.
Lantas kapan orangtua perlu khawatir ketika mendapati bercak merah pada kulit anak?
Ketika Moms merasa anak demam kemudian ruam muncul pada hari pertama. Sementara anak masih kondisi baik, orangtua boleh mengobservasi dulu di rumah. Yang terpenting anak masih dalam kondisi aman dan stabil.
“Kalau dia demam, ruam, tapi demamnya udah tiga hari nih misalnya kok nggak turun-turun, ya itu jangan ditunda,” jelas dr. Ellen.
Demikian pula pada anak mengalami ruam popok yang umumnya tidak berbahaya. Namun dapat berbeda penangan jika itu disebabkan karena diare.
Lebih lanjut lagi, dr. Ellen menjelaskan kondisi anak yang perlu penanganan ketika ruam disertai dengan alergi. Bahkan kondisi ini sampai diikuti mata atau badan bengkak hingga gatal-gatal maka segera di bawa ke rumah sakit meskipun tanpa demam.
“Jadi intinya ruam tanpa demam pada prinsipnya lebih banyak yang nggak berbahaya tapi jangan lupa nih kita harus hati-hati lagi-lagi PR-nya adalah melihat setidaknya ada gejala penyerta yang membuat orangtua khawatir ya segera periksa jangan diabaikan,” pungkasnya.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR