Bahkan, risiko komplikasi yang fatal.
“Jadi, tindakan kuret harus dilakukan oleh dokter kandungan yang memang sudah belajar dan sudah dilatih secara khusus untuk melakukan tindakan tersebut,” katanya melanjutkan.
Meski bisa dilakukan di klinik atau rumah sakit, dr. Ivander tetap menyarankan untuk melakukan tindakan kuret di rumah sakit.
“Sebaiknya dilakukan di rumah sakit, karena memang membutuhkan tindakan pembiusan,” katanya dengan tegas.
“Tindakan pembiusan ini sendiri juga memiliki risiko untuk terjadinya komplikasi. Sehingga, bila tindakan kuretase dilakukan bukan di rumah sakit dan terjadi komplikasi pada saat dilakukan pembiusan, maka bisa membahayakan nyawa pasiennya juga,” jelasnya.
Lalu, bagaimana prosedur tindakan kuret di dokter kandungan secara bertahap?
dr. Ivander memaparkan, tindakan ini pasti akan dimulai dengan adanya persetujuan terlebih dahulu, baik dari pasien maupun dari pendamping pasiennya.
“Dan dalam hal ini, kalau sudah menikah, tentunya suaminya,” katanya.
Setelahnya akan dilakukan pembiusan terlebih dahulu, lalu dokter kandungan akan mulai membersihkan lapangan operasi atau tempat tindakan sebelum melakukan tindakan kuretase secara bertahap.
“Dan, biasanya perlu untuk dilakukan tindakan USG pasca kuret. Untuk meyakinkan atau memastikan bahwa memang betul-betul sudah bersih, atau betul-betul sudah tuntas tindakannya,” ucap dr. Ivander saat menjelaskan.
Untuk kisaran biaya kuret di dokter kandungan tentunya berbeda-beda, kata dr. Ivander.
“Tergantung dilakukan di mana. Apakah menggunakan asuransi? Apakah membayar secara swasta? Dan, bagaimana kelas perawatan seperti kelas 1, 2, 3, VIP? Atau, misalnya menggunakan BPJS yang bisa saja gratis?” ucapnya.
dr. Ivander juga mengungkapkan bahwa biaya kuret di dokter kandungan juga bisa berbeda-beda tergantung indikasinya, seperti misalnya tindakan kuret yang perlu dilakukan secara darurat atau tiba-tiba.
“Begitu datang, enggak bisa tidak (melakukan tindakan kuret), karena perdarahannya hebat dan harus kuret. Otomatis biayanya akan jadi lebih mahal daripada tindakan kuret yang bisa dilakukan secara terjadwal. Misalnya, besok pagi atau dua hari lagi dimana pasien memiliki persiapan yang lebih baik,” tutup dr. Ivander.
Baca Juga: Kuret Setelah Mengalami Keguguran, Wajibkah Dilakukan? Ini Kata Dokter Kandungan
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR