Nakita.id - Sakit leher saat hamil memang membuat tidak nyaman.
Untuk itu, Moms perlu tahu cara meredakan sakit dan nyeri leher yang mengganggu.
Ada beberapa cara meredakan sakit leher saat hamil.
1. Meregangkan otot
Melansir whattoexpect, cobalah mengendurkan otot-otot yang tegang dengan memiringkan kepala ke satu sisi, tanpa mengangkat bahu.
Kemudian tarik napas, tahan selama tiga detik, buang napas, lalu ulangi di sisi lain.
Lakukan cara ini beberapa kali sehari ya Moms.
Moms bisa mencoba cara ini saat di kantor, di rumah atau bahkan ketika sedang mengantre di toko bahan makanan.
2. Cobalah kompres panas atau dingin
Baca Juga: Sakit Leher saat Hamil Bikin Tak Nyaman, Ternyata 3 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Mandi di bawah pancuran air hangat, berendam di bak mandi dapat membantu mengatasi sakit leher.
Moms juga dapat menerapkan kompres dingin selama 20 menit beberapa kali sehari.
Atau juga bisa bergantian antara menggunakan perawatan kompres panas dan dingin.
3. Jaga bahu tetap tegak
Jaga bahu Moms tetap lurus dan rendah di punggung, daripada membiarkannya membungkuk atau melengkung ke depan.
4. Gunakan bantal kehamilan
Moms dapat mempertimbangkan bantal kehamilan yang bisa menawarkan dukungan yang lebih baik untuk kepala, leher, dan tubuh.
5. Pijatan
Pijatan lembut dapat membantu meredakan leher yang kencang.
Atau Moms juga bisa mencari praktisi pijat prenatal di dekat rumah untuk perawatan seluruh tubuh.
6. Tanyakan tentang bantuan OTC
Tanyakan kepada dokter tentang obat pereda nyeri yang dijual bebas yang aman dikonsumsi untuk ibu hamil.
7. Cobalah akupunktur
Tidak ada salahnya juga untuk mencoba akupunktur guna membantu mengatasi sakit leher dan punggung.
Selain membantu mengatasi sakit leher, juga dapat meredakan mual di pagi hari, nyeri panggul, dan sakit kepala.
Nah itu dia Moms beberapa cara untuk mengatasi nyeri dan sakit leher saat hamil.
Moms bisa segera mencobanya di rumah.
Namun, jika sakit leher semakin parah ada baiknya periksa ke dokter ya Moms.
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR