Nakita.id - Kita mungkin pernah merasakan emosi yang tidak stabil, dan berujung pada kemarahan.
Terkadang, emosi ini sulit untuk kita kendalikan ya Moms.
Emosi ini mungkin pernah dirasakan oleh hampir semua orang.
Namun, ada baiknya mulai sekarang kita bisa mengelola emosi marah.
Kemarahan ternyata bisa berdampak pada kesehatan tubuh.
Di samping, itu orang yang sedang stres juga mungkin akan lebih sering marah.
Secara tidak disadari, marah berdampak pada tubuh lho.
Melansir PARAPUAN dari Very Well Fit, kemarahan merupakan suatu keadaan emosional yang terdiri dari perasaan dengan variasi intensitas, baik ringan hingga sangat sering.
Selain itu, ada dua jenis kemarahan yang dapat didefinisikan. Keduanya ialah:
- Kemarahan konstruktif: kemarahan yang dapat membantumu memecahkan masalah dan menjadi pelindung.
- Kemarahan yang merusak: kemarahan ini digunakan untuk membenarkan perasaan atau untuk mengintensifkan keadaan marah.
Lantas apa saja dampak marah pada tubuh?
Sebenarnya, marah bisa menjadi emosi yang sehat.
Tetapi, marah juga dapat berdampak buruk bagi tubuh.
Dampak buruk dari marah ialah menimbulkan penyakit berbahaya seperti jantung koroner.
Tidak hanya itu saja, emosi negatif ini juga jadi faktor penyebab perilaku bulimia.
Berdasarkan studi Anger and Health Risk Behaviour, bila marah beberapa penyakit yang dapat berkembang ialah diabetes tipe 2 dan peningkatan risiko kecelakaan di jalan.
Mengetahui hal tersebut, ternyata marah bisa berdampak sangat luas bagi kesehatan tubuh, baik mental maupun fisik.
Belajar dari hal tersebut, penting sekali untuk mengelola kemarahan supaya tidak timbul dampak buruk bagi diri sendiri.
Bagaimana mengelola emosi marah?
Salah satu cara untuk mengelola kemarahan yakni dengan olahraga.
Tak hanya marah saja yang reda, tapi olahraga juga mampu menurunkan risiko banyak penyakit seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Olahraga juga dapat meningkatkan ketahanan emosional seseorang terhadap stres akut lho.
Hal ini dibuktikan dalam studi Regular exercise is associated with emotional resilience to acute stress in healthy adults.
Dari ulasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ketika Moms merasa marah, sebaiknya segera lakukan aktivitas fisik supaya emosi bisa lebih terkontrol dan tidak merugikanmu.
(*)
Baca Juga: Tak Perlu Marah-marah, Begini Cara Mudah Mengontrol Anak dalam Menggunakan Media Sosial
Artikel ini telah tayang di Parapuan dengan judul "Ternyata Kemarahan Berdampak Pada Tubuh dan Timbulkan Penyakit!"
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR