Nakita.id - Penyakit kanker tentu sudah tak asing lagi bagi masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Umumnya, kanker kerap menyerang orang dewasa hingga lansia.
Tetapi nyatanya, kanker bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia.
Kini, anak-anak termasuk golongan yang berisiko terkena kanker.
Bahkan, kanker bisa menyerang pada bayi yang baru dilahirkan sekalipun.
Kondisi ini diperparah dengan kurangnya pemahaman orangtua akan penyakit kanker itu sendiri.
Sehingga, biasanya anak yang datang ke fasilitas kesehatan sudah memiliki kanker dalam keadaan stadium lanjut.
Padahal, jika kanker bisa terdeteksi secara dini, penyakit ini bisa disembuhkan secara optimal dengan pengobatan dan terapi yang tepat.
Maka sangat penting orangtua mengetahui kondisi kesehatan anak untuk mencegah kanker.
Para orangtua harus tahu kenyatannya bahwa kanker pada anak berbeda dengan kanker orang dewasa.
Menurut dr. Andina Chrisnawati R, Sp.A, Dokter Spesialis Anak di RS EMC Alam Sutera, jika kanker pada orang dewasa disebabkan oleh perilaku dan gaya hidup, sedangkan kanker pada anak bisa dipicu oleh faktor genetik atau keturunan.
"Pada anak kanker ini faktor risikonya tidak sama dengan orang dewasa. Kalau kanker orang dewasa itu ada faktor pola hidup atau lifestyle, tetapi pada anak sistemnya tidak seperti itu," ucap dr. Andina dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.
Orangtua yang memiliki riwayat penyakit kanker akan sangat berisiko anak terkena penyakit yang sama.
Mutasi gen ini akan terjadi ketika anak dilahirkan atau saat Si Kecil masih ada di dalam kandungan.
Jika riwayat keluarga sebelumnya pernah memiliki kanker atau sembuh dari kanker sama-sama berisiko pada anak.
Jenis kanker apapun bisa menyerang tubuh Si Kecil jika disebabkan oleh faktor genetik.
"Faktor risiko di situ adalah yang pertama genetik, ada anggota keluarga yang memiliki riwayat kanker, apapun jenisnya ini menjadi faktor yang akan kita pertimbangkan apabila kita melihat gejala," sambungnya.
Anak juga bisa rentan terkena kanker yang disebabkan oleh faktor lingkungan.
Tempat tinggal bisa menjadi faktor utama penyebab terjadinya kanker pada anak.
Jika anak tumbuh di keluarga perokok, dimana banyak anggota keluarga yang merokok, maka anak berisiko terkena kanker.
Asap rokok yang terhirup setiap harinya membuat kesehatan tubuh anak melemah dan rentan terkena kanker.
Tak hanya itu, paparan radiasi juga sangat memengaruhi dan patut diwaspadai.
"Paparan radiasi, bahan-bahan kimia, pestisida, polusi, asap rokok ini bisa jadi faktor-faktor yang menyebabkan kanker berkembang pada anak," pungkas dr. Andina.
Untuk mencegah kanker pada anak para orangtua bisa melakukan cara sederhana yang bisa diterapkan di rumah.
Pastikan untuk selalu memberikan manfaat yang sehat dan kaya nutrisi, melakukan aktivitas fisik bersama, dan juga memastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup, dan yang terpenting menjadikan rumah sebagai tempat yang bebas dari asap rokok.
Serta, cek kesehatan anak secara berkala ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR