"Kalau dibanding Januari 676 kasus, menjadi 7.990 kasus (7 Februari) itu berarti udah 1.000 persen lebih atau 10 kali lipat lebih," tambahnya.
Hal ini terjadi karena varian Omicron dan varian Delta mendominasi infeksi kasus pandemi Covid-19 di Indonesia.
Yang mana keduanya cenderung memiliki kemampuan lebih cepat dalam transmisi atau penularannya.
Oleh sebab itu, IDAI mengingatkan orang tua tetap harus waspada karena anak juga bisa terinfeksi Covid-19.
"Jadi, sebagian besar ya mereka (anak terinfeksi Covid) gejalanya dari saluran pernapasan, batuk, pilek, nyeri tenggorokan. Ya hampir sama kayak flu biasa," kata dia.
"Kalau ketemu anak batuk, pilek, anget (panas badan), waspada tertular varian (Omicron) ini," tambahnya.
Meski demikian, beberapa anak bisa tertular Covid-19 tetapi sudah mendapatkan vaksin tanpa memiliki komorbid bisa saja memiliki kemampuan untuk membuat Covid-19 menjadi tidak bergejala atau bergejala ringan.
Sehingga kemudian jika terinfeksi Covid-19, mampu menurunkan risiko kritis.
Oleh karena itu, IDAI mengimbau agar anak-anak yang tidak memiliki kendala atau masalah dengan persyaratan penerimaan Covid-19 untuk segera diberikan vaksin.
"Vaksin itu penting ya, untuk anak-anak juga. (Terinfeksi tetapi) Enggak ada gejala apa-apa, itu tetap nanti dia bisa menularkan ke mana-mana (Covid-19 tersebut)," ujarnya.
Piprim juga mengingatkan, orangtua seharusnya tidak perlu ragu lagi dengan vaksin Covid-19 yang ada saat ini.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR