"Penting sekali, karena dari awal kita selalu menekankan slogan kita, ‘Bikinnya berdua, ngurus anaknya juga berdua’. Jadi, memang dari awal bapak-bapak terlibat dalam proses kehamilan misalnya, persalinan, menyusui, dan sebagainya," kata Rahmat dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Sabtu (6/11/2021).
Bahkan, menurut Rahmat, pasangan suami istri wajib berdiskusi tentang menyusui ini sebelum terjadinya kehamilan.
Diharapkan juga agar para pasangan mencari tahu apa yang dimaksud dengan menyusui dan apa saja manfaatnya.
Rahmat juga menjelaskan, para ayah juga bisa membuat ASI Moms keluar deras dengan cara membuat Moms terus merasa tenang.
Dads juga harus mau berbagi tugas di rumah agar para istri tidak terlalu kelelahan.
Karena kelelahan yang berlebih, juga bisa menghambat keluarnya ASI.
"Kita tahu bahwa salah satu unsur yang bikin ASI keluar deras, ibu tenang menyusui itu ada yang namanya hormon oksitosin. Hormon ini tergantung dari faktor psikis ibu, orang yang paling dekat untuk menenangkan ibu adalah suami, jadi suami pintar-pintar menjaga perasaan istirnya, menjaga kelelahan istrinya agar tidak berlebih, dan salah satu caranya adalah dengan berbagi tugas di rumah," jelas Rahmat.
Hal itulah yang membuat Rahmat menyarankan para pasangan untuk mencari tahu soal menyusui sebelum terjadinya kehamilan agar para pasangan juga bisa menentukan pembagian tugas di rumah ketika anak baru lahir ke dunia.
"Kenapa kita menyarankan agar mencari tahu soal menyusui sebelum kehamilan adalah, agar adanya diskusi terkait pembagian tugas tadi. Sering kali karena dianggap sama-sama orang dewas jadi sudah mengerti, dan tidak pernah didiskusikan, dan begitu punya anak ribut dan sebagainya, sehingga bisa ketemu titik tengahnya dan ayah bisa ikut berperan dalam proses menyusui," tutup Rahmat.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR