Nakita.id - Ketika Si Kecil kentut misalnya sehabis makan, hal tersebut adalah hal yang lazim terjadi.
Namun kentut menjadi tidak lazim jika Si Kecil menjadi rewel, disertai buang air besar bahkan berbau busuk.
Di tambah setelah ketut Si Kecil jadi susah makan, sulit tidur, atau menangis. Maka, kemungkinan pertanda Si Kecil terkena kolik.
Meskipun mengganti susu formula yang diperkaya zat besi jadi jalan keluar namun ada hal yang perlu Moms dan Dads ketahui lebih jauh lagi.
Misalnya, defisiensi laktase bawaan, di mana bayi tidak dapat mencerna gula susu laktosa ketika mereka dilahirkan, dianggap sangat jarang.
Atau jika hal tersebut terjadi pada anak yang lebih besar. Lantas apa yang dapat Moms lakukan?
Pada bayi yang sering kentut kemungkinan pertanda ia mengalami defisiensi laktase bawaan.
Maka mengganti susu formula jadi susu kedelai bisa menjadi ide bagus.
Namun karena banyak bayi juga memiliki alergi kedelai, maka formula hypoallergenic seperti Nutramigen atau Alimentum biasanya merupakan pilihan yang lebih baik.
Jadi ketika bayi t idak hanya sering kentut namun disertai diare, muntah, gatal-gatal, dan buang air besar berdarah maka segera ke dokter.
Baca Juga: Si Kecil Intoleransi Laktosa? Kenali Gejalanya dan Begini Cara Tepat Mengatasinya
Anak yang lebih besar sering kentut
Sementara bagaimana mengatasi hal di atas pada anak yang lebih besar?
Meskipun anak yang lebih besar sering kentut bisa juga hal yang normal tetapi tak menutup kemungkinan mereka bisa terkena kondisi medis seperti intoleransi laktosa, sindrom iritasi usus, malabsorpsi, atau penyakit seliaka.
Untungnya, anak yang lebih besar dapat mendeskripsikan gejala terjadi gangguan ini seperti kembung, diare, dan sakit perut, serta lainnya.
Maka mengatasi gangguan penyakit yang diawali sering kentut pada anak yang lebih besar cukup mudah.
Salah satu cara mengatasinya adalah menjaga pola makan Si Kecil karena pada beberapa makanan menyebabkan gas.
Makanan yang harus dihindari karena gas
- Pemanis buatan, yang dapat ditemukan dalam minuman bebas gula, permen, dan permen karet.
- Minuman berkarbonasi
- Susu sapi dan susu almond atau rice milk (kalau Si Kecil memiliki intoleransi laktosa)
- Makan terlalu cepat, jadi mereka tidak menguyah dengan benar
- Makanan yang mengandung gas
- Jus buah yang tinggi sorbitol, seperti apel, pir, anggur, dan prune.
Moms dapat memberikan pola makan yang tinggi akan serat agar Si Kecil tidak sering kentut.
Source | : | Very Well Health |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR