Nakita.id - Moms sudah tak asing ya dengan Kimbab Family?
Keluarga multikultural Indonesia dan Korea Selatan ini memang dikenal sebagai YouTuber.
Mama Gina dan Appa Jay begitu sapaan akrab mereka.
Ketiga anak mereka jadi salah satu yang bikin warganet gemas.
Kini menetap di Seoul, Korea Selatan, Kimbab Family tak pernah absen membagikan konten parenting, lo.
Salah satunya adalah mengajak Suji, Yunji, dan Jio bermain game ekspresi.
Bermain tebak ekspresi sendiri dilakukan dengan membiarkan Si Kecil menebak ekspresi atau emosi apa yang dikatakan oleh Moms dan Dads.
Baca Juga: Ini 4 Permainan Rumahan Untuk Tingkatkan Daya Ingat dan Kemampuan Otak Anak Saat #FamilyQuality
Misalnya, Moms menyebutkan emosi "senang".
Kemudian anak-anak akan mencoba mengekspresikan raut wajah hingga gerak tubuh yang menandakan emosi senang menurut mereka.
Moms dan Dads bisa melanjutkan dengan ragam jenis ekspresi lain.
Seperti sedih, takut, jijik, hingga marah.
Jangan disepelekan, ternyata bermain tebak ekspresi seperti yang dilakukan Kimbab Family punya dampak baik lo untuk Si Kecil.
Bermain tebak ekspresi bisa mengasah kemampuan psikis Si Kecil.
Tak hanya itu saja, kemampuan Si Kecil membaca ekspresi atau raut wajah lawan bicaranya juga bisa berdampak pada keberhasilan dan kompetensi sosial.
Penelitian yang dilakukan Leppanen dan Hietanen di tahun 2001 menjelaskan anak-anak dengan keterampilan membaca wajah yang lebih kuat dapat mencapai popularitas lebih unggul di sekolahan.
Mereka juga cenderung lebih baik dalam bidang akademis, Moms.
Di sisi lain, anak-anak yang kesulitan membaca ekspresi atau emosi berpeluang menemui masalah dengan teman sebayanya.
Tak jarang mereka pun menemui kesulitan dalam belajar.
Nah, lewat bermain tebak ekspresi bisa Moms jadikan sebagai sarana pengenalan emosi terhadap Si Kecil.
Enggak perlu ribet, bermain tebak eskpresi setidaknya dilakukan selama 30 menit saja.
Selamat mencoba bersama Si Kecil di rumah, Moms!
Source | : | YouTube,Parenting science |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR