Nakita.id.- Dulu saat air minum (air putih) dalam kemasan muncul, banyak yang komplain, mengapa air putih ditaruh di dalam botol, lalu dijual? Bukankah di rumah ada keran air?
Atau, “Wah, harga sebotol air lebih mahal dari bensin?”.
Sekarang semua orang mengonsumsi air botolan dan membeli air isi ulang karena dianggap praktis dan membantu tubuh tetap terhidrasi di manapun.
Memurut dr. Phaidon L. Toruan M.M dan dr. Widya Murni, MARS dalam buku mereka Rahasia Terkini Awet Muda (Penerbit Buku Kompas 2012), air adalah komponen nutrien yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
BACA JUGA: Hanya Minum Air Putih 1 Bulan Penuh, Lihat Perubahan Wajah Perempuan Ini!
Manusia dapat bertahan hidup sampai dua minggu tanpa makanan. Akan tetapi tanpa air, kehidupan akan berakhir dalam tiga hari.
Asal Moms tahu, dua pertiga bagian atau 70% tubuh terdiri atas air, di mana cairan ini mengisi 60.000 mil urat nadi dan arteri dalam tubuh.
Sehubungan dengan performa tubuh, kualitas jaringan tubuh kita, dan ketahanan terhadap cedera, ternyata kualitas dan kuantitas air yang kita minum sangatlah berpengaruh.
BACA JUGA: Si Kecil Akan Ikut Les? Ini Saran Pakar Kursus Untuk Prasekolah!
Jika tubuh kita mengalami dehidrasi atau kehilangan cairan sampai 3%, maka performa kekuatan kontraksi otot akan turun 10%, dan kecepatan turun 8%. Ini artinya konsentrasi Moms akan berkurang.
Tiga persen air pada tubuh lelaki dengan berat 70 kilogram berarti sekitar 2 kilogram, atau pada perempuan dengan berat 50 kilogram berarti sekitar 1,5 kilogram.
Moms bisa mengalami kehilangan cairan sedemikian banyak tidak hanya saat berolahraga, tapi juga dalam hal pekerjaan sehari-hari, terutama yang banyak bekerja di lapangan.
Sehubungan dengan kuantitas, usia produktif sebaiknya minum minimal 2 liter air putih setiap hari guna keperluan metabolisme tubuh.
Sehubungan dengan kualitas, akan lebih baik jika kita minum air putih yang bersih, yang berasal dari pengolahan yang baik.
Dua di antara yang terbaik adalah dengan teknik pengolahan reverses osmosis dan pengolahan dengan distilasi.
Meski tampak bening, air yang kita minum mengandung banyak mineral anorganik.
Kedua teknik pengolahan air minum ini membantu mengurangi mineral anorganik yang bersifat toksik bagi tubuh kita. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR