Nakita.id – Baru-baru ini skandal dalam industri film kembali menuai kekhawatiran.
Sable Yu, aktris asal Indonesia, melaporkan kasus pelecehan atas dirinya yang dilakukan oleh produser film Snowblade, Bey Logan.
Melansir Entertainment.kompas.com, Sable Yu adalah satu dari tujuh aktris di Hongkong yang berani terbuka mengungkapkan jati dirinya mengenai serangan atau pelecehan seksual yang dilakukan produsernya.
Logan merupakan sutradara asal Inggris yang pernah menjadi ‘tangan kanan’ Harvey Weinstein, yang telah sukses menghasilkan aktor dan aktris terbesar Hollywood.
Pelecehan seksual dapat terjadi di masa saja.
Melansir Livescience.com, 70 persen wanita dan 45 persen pria telah mengalami beberapa pelecehan seksual di tempat kerja, kata Amy Blackstone, seorang sosiolog di University of Maine.
Korban pelecehan seksual, selain akan mengalami hubungan yang buruk dalam pekerjaan, juga dapat berisiko pada kesehatan.
Pertama, korban dapat mengalami depresi.
Dalam sebuah studi baru-baru ini terhadap 1.000 pemuda, Blackstone menemukan bahwa orang yang dilecehkan secara seksual pada usia remaja dan awal 20-an dapat mengalami gejala depresi sampai usia 30-an.
Baca Juga: Waspada Moms! Ini Ciri-ciri Penyakit Pada Organ Intim Wanita
Tak jarang pula korban pelecehan mengalami keraguan pada diri sendiri karena merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi.
Sikap menyalahkan diri seperti itu berdampak negatif pada kesehatan mental, termasuk depresi.
Kedua, dapat terkena post-traumatic stress disorder
Banyak penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara pengalaman pelecehan seksual terhadap gangguan stress pasca trauma (PTSD), yang meliputi kembali merasa trauma dan menghindari orang yang mungkin mengingatkan korban pelecehan tersebut.
Ketiga, tekanan darah.
Pelecehan seksual meningkatkan tekanan darah, menurut seuah penelitian tahun 2008.
Studi tersebut melibatkan sekitar 1.200 pekerja dari Boston yang disurvei tentang penyalahgunaan di tempat kerja.
Sekita 23 persen pekerja melaporkan setidaknya ada satu insiden pelecehan seksual.
Para peneliti menemukan hubungan yang signifikan antara pelecehan seksual dan peningkatan tekanan darah pada wanita.
Pelecehan seksual dapat memicu jenis reaksi fisiologis yang sama persis seperti stres dan diperkirakan dapat meningkatkan penyakit kardiovaskular.
Keempat, masalah tidur.
Pelecehan seksual telah dikaitkan dengan gangguan tidur, kata seorang psikolog di California, Debra Borys.
Baca Juga: Jika Hamish Daud Selingkuh, inilah yang Akan Dilakukan Raisa!
Hal ini disebabkan karena stres dan kecemasan sehingga memengaruhi kebiasaan tidur.
Korban mungkin akan terbangun pada tengah malam lalu merenungkan kejadian tersebut yang menjadi sumber mimpi buruk.
Kelima, bunuh diri.
Sebuah penelitian di tahun 1997 terhadap lebih dari 1.000 siswa sekolah menengah di Kanada menyatakan bahwa pelecehan seksual dapat menyebabkan perilaku bunuh diri.
Studi tersebut menemukan bahwa 23 persen siswa telah mengalami setidaknya satu insiden sentuhan seksual, ancaman, atau ucapan tidak senonoh dalam enam bulan terakhir.
Dari wanita yang pernah mengalami sentuhan seksual yang tidak diinginkan, 15 persen mengatakan bahwa mereka berkeinginan untuk melakukan bunuh diri.
Kasus pelecehan seksual tentunya harus menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat.
Jangan biarkan pelaku pelecehan seksual bebas melakukan aksinya dan jangan takut untuk melaporkan kejadian ini pada pihak berwenang.
(Fairiza Insani/Nakita.id)
Source | : | Kompas.com,livescience.com |
Penulis | : | Fairiza Insani Zatika |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR