Harga tersebut termasuk topi, celana, dan aksesorisnya.
Saat itu, Fanni membayar tanda jadi Rp1.000.000.
"Saya tidak sempat tanya, seragam ini untuk apa. Karena saya kira untuk drumband atau kegiatan kebudayaan itu, kan rata-rata yang buat ke sini untuk itu," kata Wahyu kepada wartawan di rumahnya.
Wahyu atau sering dipanggil Koko mengerjakan bersama seragam pada bulan November 2019 sampai 6 Januari 2020.
Pengerjaan kostum dilakukan oleh 12 orang dan mengerjakannya dengan sistem borongan.
Dirinya mengirimkan secara bertahap ke rumah kontrakan pasangan Raja KAS yakni Toto Santoso dan sang Ratu KAS Fanni Aminadia di wilayah Godean Sleman.
Pengiriman sampai 5 kali. Ada yang sekali kirim 15 setel, 50 setel dan paling banyak 200 setel.
Untuk pembayaran pun dibayar secara lunas oleh keduanya.
Selama pemesanan, Fanni tak menunjukan gelagat aneh, sehingga dirinya menganggap wajar pesanan sebanyak itu.
"Pertama itu dia transfer Rp25 juta dan setiap 3 hari sekali transfer itu sampai lunas. Jadi kalau masalah pembayaran alhamdulilah tidak ada kendala," ucap Koko.
Source | : | Kompas.com,TribunJateng |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR