Nakita.id - Melabel anak-anak dengan sebutan atau karakter tertentu bukan hal bijak untuk dilakukan.
Pasalnya, label yang diberikan orangtua atau orang sekitar akan menempel pada Si Kecil hingga ia dewasa.
Alhasil, anak-anak akan tumbuh terkekang karena ia merasa harus memenuhi label yang diberikan orangtua.
Melansir dari The Mother List, ada kisah luar biasa ketika seorang ibu memutuskan untuk menanggalkan semua label pada anaknya.
Kristine Bernett memiliki anak yang didiagnosa dokter dengan sindrom autisme.
Tak menyerah pada label dokter, Kristine memutuskan untuk memperlakukan anaknya dengan intuisinya sebagai ibu.
Bahkan, ketika dokter melabeli sang anak tidak akan bisa hidup seperti bocah pada umumnya, Kristine memberontak.
Perempuan itu memutuskan untuk menyekolahkan sang anak ke sekolah khusus untuk anak penderita autisme.
"Banyak orang yang berpikir kalau aku gila," kata Kristine.
Ia ingin Jacob, anak Kristine yang didiagnosa dengan autisme, untuk mendapatkan yang harus didapatkan.
Daripada berfokus dengan batasan yang dimiliki Jacob, Kristine lebih memilih memupuk kesukaan sang anak.
Setelah perjuangan tanpa akhir, di umur 15 tahun, Jacob mendapatkan hadian nobel dalam bidang teori fisika.
Kristine yang dengan sabar memerhatikan kesukaan Jacob berusaha mengembangkan potensi anaknya itu.
"Kenapa harus berfokus kepada sesuatu yang dia tidak bisa? Kenapa tidak fokus pada hal yang dia bisa saja?" kata Kristine.
Yang lebih luar biasa, Jacob sekarang menjadi murid di lembaga teori fisika 'Perimeter Institute' di Waterloo, Ontario dengan IQ rata-rata lebih dari Einstein.
"Dia suka hal yang diulang-ulang, dia akan bermain dengan gelas dan cahaya, memutarnya selama berjam-jam. Daripada mengambil gelas itu, aku memberikan 50 gelas dengan isi yang berbeda-beda agar dia belajar," kata Kristine.
Sebagai penghargaan, Kristine selalu menguatkan anaknya setiap malam ketika mereka akan pergi tidur.
"Aku akan berbisik 'kau sudah bekerja keras Jacob', aku sangat mencintaimu," kisah Kristine.
Source | : | The Mother List |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR