Nakita.id.- Moms yang menyetir mobilnya sendiri, apa yang kerap dikhawatirkan?
Mogok tiba-tiba akibat kerusakan mesin, bensin habis atau aki ngadat?Memang benar, ketiga hal di atas kerap bikin apes dan membuat mood berubah ketika kita menyetir, tiba-tiba harus berhenti.
Baca Juga : 10 Bakteri Berbahaya Ini Ada di AC Mobil, Ada yang Bisa Menyebabkan Miningitis!
Namun selain hal-hal di atas, ada juga yang membuat kita kesal selagi mengemudi mobil, yaitu bila ban kempes.
Moms biasanya meminta tolong orang sekitar, atau menunggu sampai bantuan datang.
Tapi tahukah Moms, kerusakan pada ban bisa diminimalisasi bila ban selalu dalam keadaan terawat. Masalahnya, bagian ini sering kali terlewat.
Baca Juga : Jangan Dilakukan, 4 Kebiasaan Buruk Yang Bisa Picu Perselingkuhan!
Ya, dikutip dari laman Suzuki (31/12/2018), tidak hanya mesin, rutin mengecek ban kendaraan juga tidak kalah penting.
Karena ban merupakan komponen kendaraan yang bersentuhan langsung dengan jalan.
Benda ini juga menopang seluruh bobot kendaraan. Ada beberapa tindakan yang harus dilajukan agar kondisi ban selalu prima.
Tindakan ini tak hanya perlu dilakukan sebelum memulai perjalanan mudik, tetapi juga keseharian.
Tenang, Moms bisa kok, melakukannya sendiri tanpa menunggu Dads. Berikut ini rinciannya;
Periksa tekanan angin
Rutin mengecek dan menjaga tekanan angin pada ban itu wajib hukumnya. Kenapa wajib? Ada efek negatif akan muncul pada ban yang kekurangan atau kelebihan tekanan angin.
Baca Juga : Kabar Gembira Buat Moms, Estrogen Cegah Kanker Usus Besar!
Ketika memeriksa tekanan angin, sesuaikan tekanan angin dengan berat muatan. Atau, cukup pastikan tekanan ban sudah berada di standar maksimum.
Pemeriksaan bisa dilakukan satu bulan sekali, tapi akan lebih baik jika diperiksa tiap dua minggu sekali. Pastikan juga waktu pemeriksaan dilakukan ketika suhu ban sedang dingin.
Beberapa mobil mensyaratkan tekanan angin yang berbeda untuk roda depan dan roda belakang.
Baca Juga : Berita Kesehatan : Tahun 2019, Batas Gula, Garam, dan Lemak Wajib Dicantumkan di Kemasan Makanan dan Minuman
Untuk ukuran tekanannya, hampir semua mobil keluaran terbaru memberikan informasi tekanan ban depan/belakang yang direkomendasikan.
Informasi tentang ukuran tekanan ban ini contohnya tertera di bagian pintu pengendara.
Membersihkan ban
Seiring pemakaian, kotoran atau benda asing bisa menempel di ban. Kalau dibiarkan, benda asing ini berisiko merusak ban lebih jauh.
Makanya, kamu harus rutin membersihkan ban, baik itu dari kotoran maupun benda-benda asing yang menempel di ban.
Baca Juga : Moms, Coba Metode Herbal Ala Ayurveda Untuk Meningkatkan Produksi ASI
Cek bagian luar ban
Tindakan ini penting untuk memastikan tidak adanya kondisi abnormal seperti retakan atau robekan. Jika memang ada, langsung ganti ban.
Retakan atau robekan pada ban bagian luar, bisa berpotensi ban pecah ketika dibawa berkendara.
Baca Juga : Ini Dia, Alat Olahraga Terpopuler Yang Bantu Moms dan Dads Keluarkan Banyak Keringat!
Cek tingkat keausan ban
Untuk bisa melakukannya Moms bisa melihat indikator keausan atau Thread Wear Indicator (TWI) yang ada pada tapak ban. Indikator ini ketebalannya sekitar 1,6 mm, di mana menjadi batas tapak ban maksimum.
Jika tapak ban sudah sejajar dengan indikator,amat sangat disarankan b melakukan penggantian ban agar tak celaka di jalan.(*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR