Para peneliti di Universitas Vita-Salute San Raffaele menyatakan bahwa meskipun hubungan seks rutin, sekitar 15% pasangan gagal mencapai kehamilan yang diinginkan dalam jangka waktu 12 bulan.
Menurut penelitian, durasi infertilitas yang lebih lama menyebabkan jumlah sperma lebih rendah.
Hal ini menjadi tanda bahwa produksi sperma terganggu pada pria infertil.
Temuan itu muncul dalam Journal of Epilepsia.
"Hasilnya menunjukkan bahwa durasi infertilitas harus dianggap sebagai faktor risiko potensial untuk gangguan parameter sperma pada pria infertil.
Baca Juga : Krisdayanti Pamer Foto dengan Mantan Istri Raul Lemos, Penampilannya Tuai Pujian
Selain itu, pasangan yang tidak subur harus dibuat sadar akan hubungan yang ditemukan dalam penelitian ini," kata penulis utama studi ini, Luca Boeri.
Source | : | thehealthisite |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR