Studi tentang aktivitas otak telah memberikan bukti yang mendukung gagasan, makan berlebihan mengubah sistem reward di otak kita, yang kemudian mendorong makan berlebih.
Proses yang sama ini dianggap mendasari toleransi yang terkait dengan kecanduan.
Seiring waktu, jumlah zat yang lebih besar diperlukan untuk mencapai tingkat imbalan yang sama.
Baca Juga : Tubuh Terasa Lelah Setelah Bekerja, 8 Cara Sederhana Ini Bisa Bikin Rileks
Studi menyiratkan bahwa makan berlebih, akan menghasilkan reward respond yang berkurang dan kecanduan yang semakin memburuk pada makanan bergizi rendah yang kaya akan gula, garam, dan lemak.
Dampak Kelebihan Gula pada Tubuh
Di seluruh tubuh, kelebihan gula dapat berbahaya.
Bahkan satu contoh glukosa tinggi dalam aliran darah dapat berbahaya bagi otak, yang mengakibatkan fungsi kognitif dan defisit dalam memori dan perhatian menjadi lambat.
Gula juga mempengaruhi suasana hati.
Baca Juga : Cara Mudah dan Murah Mengusir Bau Badan Secara Alami, Mau Coba?
Pada orang muda yang sehat, kemampuan untuk memproses emosi dikompromikan dengan peningkatan glukosa darah, menurut penelitian pencitraan otak.
Studi lain menemukan, diabetes tipe 2 meningkatkan perasaan sedih dan kecemasan selama hiperglikemia akut (peningkatan gula darah).
Source | : | verywellmind |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR