Nakita.id - Selain bahagia, wajar jika ada rasa cemas menghampiri ibu yang baru melahirkan.
Kondisi psikologis yang kerap disebut baby blues ini biasanya berlangsung 2-3 minggu usai persalinan dan memengaruhi hingga 80% ibu baru.
Menurut Office on Women's Health, baby blues membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk menghilang setelah gejala mulai - yang biasanya dalam enam minggu pertama setelah melahirkan.
Namun jika lebih dari itu, bisa saja Moms mengalami Postpartum Depression atau PPD yang bisa semakin parah jika dibiarkan.
PPD menunjukkan gejala yang sama seperti baby blues, namun berlangsung lebih dari dua minggu dengan keparahan yang meningkat.
Tak hanya ibu biasa, ternyata istri Ernest Prakasa pernah mengalami hal ini.
Baca Juga : Gisel Dikabarkan Gugat Cerai Gading, Ternyata Ini 8 Alasan Istri Memilih Ceraikan Suaminya!
Menikah dengan Ernest pada 2008 lalu, pasangan ini telah dikaruniai dua buah hati yaitu Sky Tierra Solana dan Snow Auror Arashi.
Keduanya memutuskan untuk menikah setelah berpacaran selama lima tahun.
Belum lama, dalam akun instagram pribadinya Meira membagikan kisahnya saat ia mengalami gejolak emosi atau biasa disebut emotional turbulence beberapa tahun lalu.
Kondisi ini dialami Meira setelah ia melahirkan anak keduanya Snow.
Saat itu, ibu dua anak ini merasa hari-hari yang dilaluinya terasa berat.
Bahkan diakuinya, Meira kerap bertengkar dengan Ernest hingga sulit untuk berpikir jernih.
Meira pun menyadari bahwa hal tersebut merupakan despresi pasca melahirkan atau post-partum depression.
"Beberapa tahun yg lalu (stlh melahirkan Snow), aku mengalami sebuah emotional turbulence.
Hari2 yang dijalani terasa sangat berat, sering banget berantem, susah untuk berpikir dengan jernih.
Skrg aku baru sadar mungkin itu masuk dlm kategori post-partum depression", ungkap Meira dalam salah satu unggahannya.
Kala itu, awalnya Meira sempat membagikan unek-uneknya pada teman terdekat hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengunjungi psikolog.
Meira berdiskusi dengan suaminya, dan saat berkunjung ke psikolog ia merasakan kenyamanan dengan mengobrol santai akan banyak hal.
Baca Juga : Mengenal Mindful Parenting Demi Psikologis Anak Lebih Baik dan Bahagia
"Aku dan psikolognya duduk bareng di sebuah ruangan trus kita ngobrol aja. Santai. Ngobrolin segala macem," tulis perempuan asal Pematangsiantar itu.
Yang menarik, saat itu psikolog juga memintanya agar mengajak suaminya saat pertemuan berikutnya.
Setelah itu, Meira pun merasa bahwa ia dan suaminya bisa saling memahami apa yang sedang terjadi di antara mereka.
"Nah, yang menarik adalah pertemuan kedua, yaitu dia minta Ernest juga dateng. Jadi lebih kayak couples therapy. Kita jadi sama2 tau apa yg terjadi, bagaimana perasaan masing2. Dan setelah itu, dia lebih mengerti apa yang aku rasakan dan bisa lebih berempati dengan kondisi psikologisku," tulis Meira.
Meira pun merasa bahwa kondisi tersebut membutuhkan dukungan penuh suami, yang dalam hal ini Ernest adalah sistem pendukung yang amat penting.
Ia merasa sangat membutuhkan sang suami untuk memahami apa yang sedang terjadi dengan dirinya sendiri.
Baca Juga : Bukan Hal Mewah, Cukup Lakukan 8 Hal Ini Untuk Jadi Suami Idaman
"Karena Ernest adalah sistem pendukung saya! Jadi saya benar-benar membutuhkannya untuk memahami apa yang sedang terjadi di kepala saya.
Intinya adalah: Kehidupan (terutama kehidupan pernikahan) lebih dari apa yang Anda lihat di media sosial", jelas Meira.
Berkaca dari kisah setelah persalinan yang pernah dialaminya, Meira tak ketinggalan mengungkapkan harapannya agar orang di luar sana tak lagi menilai kehidupan orang lain jika belum mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Meira percaya, setiap orang memiliki jalan hidupnya sendiri, utamanya kehidupan rumah tangga yang tak selamanya seindah cerita negeri dongeng.
"Jangan menilai hidup org lain, krn kita ga akan pernah tau apa yang sebenarnya terjadi. Apa struggle mereka. Dan masing2 org juga punya jalan keluar yg mereka anggap paling baik, karena gak semua org sama.
Kalau memang sayang, doakan saja yang terbaik. Dan kalau liat kami berdua seperti baik2 saja terus, pdhal enggak lho. Banyak berantemnya juga. Bagaimanapun, kita manusia. Manusia memiliki kekurangan", pungkas Meira.
Source | : | Instagram,Medical News Today |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR