Meskipun demikian, banyak orang-orang yang sulit mengikuti diet ini.
"Sebagian besar orang mengalami kesulitan membatasi kalori, terutama di masyarakat Barat, di mana makanan tersedia secara gratis," tambah Mr Wahl.
"Ini menunjukkan banyak janji, bahwa kita telah mampu meniru perubahan gen yang sama di bagian otak yang bertanggung jawab atas memori ketika kita membatasi kalori."
Kelompok ini sebelumnya telah menunjukkan bagaimana diet rendah karbohidrat berprotein tinggi dapat meningkatkan harapan hidup.
Baca Juga : Jangan Abai, Kenali Gejala Demensia yang Rentan Mengancam Masa Tua Tak Bahagia
Sebagian besar dengan mempromosikan jantung yang lebih sehat, dan penelitian ini menambah temuan baru.
Secara khusus mereka menemukan bahwa tikus pada diet protein 5 persen memiliki tingkat hormon yang lebih tinggi yang disebut FGF-21.
Artinya, terkait erat dengan penurunan risiko penyakit jantung, serta kondisi metabolisme seperti diabetes dan obesitas.
BERITA POPULER: Kondisi Lolly Anak Nikita Mirzani Membaik hingga Vadel Badjideh Sakit Pas Mau Diperiksa Polisi
Source | : | The Independent,NHK World |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR