Nakita.id - Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik kronis yang disebabkan oleh adanya gangguan pada produksi hormon insulin atau kerja dari insulin itu sendiri.
Secara umum, diabetes melitus dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu diabetes tipe 1 akibat kekurangan insulin karena kerusakan pada sel beta pankreas.
Serta diabetes melitus tipe 2 akibat gangguan kerja insulin pada otot, hati, dan jaringan lemak yang juga dapat disertai kerusakan pada sel beta pankreas.
Perlu dipahami bahwa insulin dihasilkan oleh organ pankreas dan berperan untuk mengatur penggunaan glukosa oleh otot, lemak, atau sel-sel lain di tubuh.
Apabila produksi insulin menurun kadar gula dalam darah pun akan tinggi.
Baca Juga : [VIDEO] Tanya Pakar - Apakah Diabetes Melitus Tipe 1 Dapat Diketahui Saat Screening Pranikah?
Menurut dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA.K, ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), diabetes melitus tipe 1 tak bisa dicegah.
"Siapapun dapat mengalaminya. Beda dengan DM tipe-2, bisa dihindari," ujarnya saat ditemui Nakita.id dalam acara "Anak Juga Bisa Diabetes" di Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2P), Kemenkes RI, Rabu (31/10).
Diabetes melitus tipe 1 menjadi salah satu penyakit endokrin-metabolik tersering pada anak-anak dan remaja di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, telah terjadi peningkatan diabetes melitus tipe 1 lebih dari 500% dalam 5 tahun terakhir.
Baca Juga : Berita Kesehatan: 9 Penyakit Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas, Jangan Diabaikan!
Menurut catatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), khususnya Penyakit Tidak Menular (PTM), diabetes melitus tipe1 di Indonesia umumnya pertama kali terdiagnosis direntang usia 10-14 tahun dengan jumlah 403 kasus.
Sedangkan kelompok usia 5-9 tahun dengan jumlah 275 kasus.
Diagnosis diabetes tipe 1 pada anak-anak bisa biasa saja pada awalnya. Namun tiba-tiba tanda dan gejala diabetes melitus tipe 1 pada anak-anak berkembang dengan cepat selama beberapa minggu.
Adapun tanda dan gejala diabetes melitus tipe 1 pada anak-anak adalah sebagai berikut:
Baca Juga : Mengapa Berat Badan Tak Kunjung Turun? Mungkin Ini Penyebabnya!
Meningkatnya rasa haus dan sering buang air kecil
Kelebihan gula yang membangun di aliran darah anak menarik cairan dari jaringan.
Akibatnya anak lebih sering merasa haus dan buang air kecil. Bahkan beberapa anak mungkin tiba-tiba mengalami mengompol.
Kelaparan ekstrem
Tanpa cukup insulin untuk memindahkan gula ke sel anak, otot dan organ anak kekurangan energi.
Hal ini memicu rasa lapar yang intens.
Berat badan turun
Tanpa pasokan energi gula, jaringan otot dan simpanan lemak dapat menyusut.
Oleh karena itu, meskipun anak makan yang cukup, namun penurunan berat badan yang drastis dapat menjadi tanda pertama diabetes tipe 1 pada anak.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Tanpa Obat! Atasi Migrain Dengan Deretan Makanan Nikmat Ini
Kelelahan
Kekurangan gula di sel membuat anak mungkin merasakan lelah dan lesu.
Anak-anak dapat merasakan lelah dan lesu sepanjang waktu
Perubahan perilaku
Salah satu tanda dan gejala diabetes melitus tipe 1 pada anak ialah perubahan perilaku.
Selain itu, anak dengan diabetes melitus tipe 1 juga mungkin tiba-tiba mengalami penurunan kinerja di sekolah.
Masalah penglihatan
Diabetes melitus tipe 1 pada anak-anak dapat menyebabkan masalah dalam penglihatan mereka.
Hal itu menyebabkan penglihatan kabur pada anak-anak.
Moms pun akan bisa melihat perubahan perilaku mendadak pada anak-anak dengan diabetes melitus tipe 1.
Mereka tiba-tiba menjadi mudah tersinggung, murung, rewel, hingga depresi.
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Tanggapan Dokter Reisa Tentang Memotong Bulu Mata Bayi Agar Lentik
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, siapa saja bisa memiliki risiko diabetes melitus tipe 1.
Namun beberapa anak dengan kriteria ini memiliki risiko lebih.
Sejarah keluarga
Siapapun yang memiliki orang tua atau saudara kandung dengan diabetes melitus tipe 1 memiliki sedikit peningkatan risiko untuk mengembangkan kondisi tersebut.
Kerentanan genetik
Kehadiran gen tertentu menunjukkan peningkatan risiko diabetes melitus tipe 1.
Ras
Di Amerika Serikat, diabetes melitus tipe 1 lebih umum di kalangan anak-anak kulit putih non-Hispanik daripada di antara ras-ras lain.
Selain itu, faktor risiko lingkungan yang mungkin termasuk ialah:
Virus
Paparan berbagai virus dapat memicu kerusakan autoimun dari sel-sel islet.
Diet
Tidak ada faktor diet khusus atau nutrisi pada masa bayi telah terbukti berperan dalam pengembangan diabetes melitus tipe 1.
Namun, asupan awal susu sapi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes melitus tipe 1 pada bayi.
Waktu pengenalan sereal ke dalam diet bayi juga dapat memengaruhi risiko diabetes melitus tipe 1 pada anak.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali Seluk Beluk Leukemia, Penyakit Yang Menyerang Shakira Anak Denada
Komplikasi diabetes melitus tipe 1 pada anak dapat berkembang secara bertahap.
Jika kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik selama periode waktu yang lama maka komplikasi diabetes pada akhirnya dapat melumpuhkan atau bahkan mengancam jiwa.
Beberapa komplikasi dapat termasuk:
Penyakit jantung dan pembuluh darah
Diabetes secara dramatis dapat meningkatkan risiko anak untuk mengembangkan kondisi seperti penyakit arteri koroner dengan nyeri dada (angina), serangan jantung, stroke, penyempitan arteri (aterosklerosis) dan tekanan darah tinggi di kemudian hari.
Kerusakan saraf
Kelebihan gula dapat melukai dinding pembuluh darah kecil yang menyehatkan saraf anak, terutama di kaki.
Hal ini dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, rasa terbakar atau rasa sakit.
Kerusakan saraf biasanya terjadi secara bertahap dalam jangka waktu yang lama.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Infeksi Saluran Kemih Pada Bayi Bisa Mematikan, Kenali dan Cegah Sekarang Juga!
Kerusakan ginjal
Diabetes dapat merusak banyak kluster pembuluh darah kecil yang menyaring limbah dari darah anak.
Kerusakan parah dapat menyebabkan gagal ginjal atau penyakit ginjal tahap akhir yang ireversibel, membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal.
Kerusakan mata
Diabetes dapat merusak pembuluh darah retina sehingga menyebabkan penglihatan yang buruk dan bahkan mungkin menyebabkan kebutaan.
Diabetes juga dapat menyebabkan katarak dan risiko glaukoma yang lebih besar.
Kondisi kulit
Diabetes dapat membuat anak lebih rentan terhadap masalah kulit, termasuk infeksi bakteri, infeksi jamur dan gatal.
Osteoporosis
Diabetes dapat menyebabkan lebih rendah dari kepadatan mineral tulang yang normal, meningkatkan risiko anak mengalami osteoporosis sebagai orang dewasa.
Hingga sampai saat ini tidak ada cara yang dikenal untuk mencegah diabetes melitus tipe 1.
Baca Juga : Stres Bisa Sebabkan Volume Otak Menyusut Hingga Menurunkan Kemampuan Kognitif, Kok Bisa?
Meskipun tidak dapat dicegah tetapi ada baiknya untuk memeriksakan anak-anak yang memiliki risiko tinggi mengembangkan diabetes melitus tipe 1 lebih dini.
Dengan begitu anak bisa mendapatkan penanganan yang lebih dini dan terhindar dari komplikasi.
Berikut beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan ketika anak-anak memiliki risiko tinggi mengembangkan diabetes melitus tipe 1:
- Membantu anak menjaga kendali gula darah yang baik sebanyak mungkin
- Mengajarkan kepada anak pentingnya makan makanan yang sehat dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik secara teratur
Baca Juga : Berita Kesehatan: Posisi Tidur Ibu Hamil Yang Aman dan Nyaman
- Menjadwalkan kunjungan rutin dengan dokter diabetes anak dan ujian mata tahunan dimulai tidak lebih dari lima tahun setelah diagnosis diabetes awal
- Mengajak anak melakukan olahraga secara teratur untuk membantu mengontrol kadar gula darah dan mencegah beberapa masalah kesehatan lainnya
Source | : | Mayo Clinic,kidshealth |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR